Problematika Guru Dalam Pembelajaran Kitab Kuning Dengan Menggunakan Satir Di Dayah Mudi Putri Mesjid Raya Samalanga Kabupaten Bireuen
Keywords:
Problematika, Guru, Pembelajaran Kitab Kuning, SatirAbstract
Proses belajar mengajar yang dilaksanakan dengan menggunakan satir (tabeng) merupakan hal yang langka ditemui di lingkungan umum, namun akan menjadi lumrah bila proses belajar tersebut dilaksanakan di lingkungan dayah. Proses pembelajaran ini tentunya mengandung berbagai permasalahan tersendiri bagi sebagian guru, seperti kurang tahunya guru terhadap kondisi yang terjadi di belakang satir (tabeng), terbatasnya pemakaian metode dalam menyampaikan ilmu seperti materi praktek dan lainnya. Tentunya dari sebagian permasalahan tersebut seorang guru membutuhkan solusi yang bisa menciptakan suasana belajar di kelasnya lebih menarik dan bervariatif. Terkait hal tersebut akan dibahas dalam kajian ini tentang bagaimana problematika guru dalam pembelajaran kitab kuning dengan menggunakan satir (tabeng) di dayah MUDI Putri Mesjid Raya Samalanga. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa proses pembelajaran kitab kuning menggunakan satir (tabeng) dapat berjalan dengan baik dan lancar karena didasari dengan sikap guru yang selalu berpikir positif terhadap kondisi yang terjadi di belakang satir (tabeng) serta dilandasi dengan rasa keikhlasan dalam meyampaikan materi, mampu membimbing dan menciptakan ruang belajar yang bervariasi dan menarik tanpa jenuh dan bosan sehingga proses pentransferan ilmu dapat berjalan dengan lancar dan optimal.
References
ABD Bin Nuh dkk. Kamus Arab Indonesia Inggris, cet 16, Jakarta: Mutiara Sumber Widya, 2005.
Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah, Pendidikan Agama Islam, Bandung: Refika Aditama, 2009.
Anton Muliono, dkk, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi Menuju Melenium Baru, Jakarta: Logos, 2002.
Baharuddin, Propesi Keguruan, Malang: IKIP Malang, 2000. Burhan Burgin, Penelitian Kualitatif, Cet IV,Jakarta: Kencana,
Depag RI, Profil Pesantren Mu’adalah, Jakarta : Depag RI, 2004. Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi kedua, 2004, Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Hamka Abdul Aziz, Karakter Guru Profesional, Jakarta: Al- Mawardi Prima, 2012.
Hasil wawancara degan Isadalita binti Ismail sebagai santriwati di dayah MUDI Putri Mesjid Raya Samalanga tanggal 29 Mei 2016.
Hasil wawancara dengan Khadijah sebagai santriwati di dayah MUDI Putri Mesjid Raya Samalanga tanggal 26 Mei 2016.
Hasil wawancara dengan Nur Zakiah sebagai santriwati di dayah MUDI Putri Mesjid Raya Samalanga tanggal 29 Mei 2016.
Hasil wawancara dengan Tgk Bukhari Bin Zakaria selaku tenaga guru di Dayah MUDI Putri Mesjid Raya Samalanga tanggal 30 Juli 2016.
Hasil wawancara dengan Tgk H. Barmawi Bin H. Hasbi selaku tenaga guru di Dayah MUDI Putri Mesjid Raya Samalanga tanggal 17 Mei 2016.
Hasil wawancara dengan Tgk Marhamah binti Bukhari, KABAG Pendidikan di MUDI Putri Mesjid Raya Samalanga tanggal 20 Mei 2016.
Hasil wawancara dengan Tgk Syarifuddin bin H. Ramli, tenaga guru di Dayah MUDI Putri Mesjid Raya Samalanga Tanggal 29 Juli 2016.
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.
M.Ishom El-Saha, The Power of Santri’s Civilization, Jawa Barat: Pustaka Mutiara, 2008.
Muhammad User Usman, Menjadi Guru Pofesional, Bandung: Remaja Rosdarkarya 1996.
Muslim Thahiri dkk, Wacana Pemikiran Santri Dayah Aceh
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Cet. 6, Jakarta: Kalam Mulia, 2008.
Published
How to Cite
Issue
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.