Kekuatan Hukum Nazir Dalam Pengelolaan Harta Wakaf Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004
Keywords:
Kekuatan Hukum, Nazir, WakafAbstract
Terjadinya perbedaan dan perselisihan antara hukum positif dengan hukum Islam atau hukum yang berlaku dalam masyarakat (living law), membuat terbenturnya proses penyelesaian suatu permasalahan di dalam masyarakat khususnya hukum Islam. Perbedaan ini sering terjadi manakala hakim dalam menyelesaikan suatu hukum Islam berpedoman kepada hukum positif (hukum yang berlaku dalam Negara Indonesia), sementara disisi lain hukum yang berkembang dalam masyarakat adalah hukum Islam. Perbedaan yang sangat dirasakan oleh masyarakat terutama menyangkut tentang peranan nazir dalam pelaksanaan harta wakaf, menurut Undang- Undang No 41 tahun 2004 dan kedududkan nazir dalam hukum Islam. Adapun kekuatan hukum nazir dalam pengelolaan harta wakaf menurut UU No 41 Tahun 2004 adalah untuk terjaminnya penggunaan dan kemaslahatan umat Islam dalam pengembangan ekonomi. dimana dalam Undang-Undang No 41 tahun 2004 kedududkan nazir lebih dioptimalkan dalam pengembangan ekonomi umat dan nazir juga berfungsi melakukan pendataan, sertifikasi tanah wakaf. Dalam UU No 41 tahun 2004 nazir baik dari perseorangan juga mengenal nazir dalam bentuk Badan Hukum sangat ditentukan oleh kapabilitas kemampuan nazir terhadap pengeloaan harta wakaf.
References
Achmad Djunaidi., Thobieb Al-Asyhar, Menuju Wakaf Produktif, Sebuah Upaya Progresif untuk Kesejahteraan Umat, Jakarta: Mitra Abadi Press, 2005.
Ahmad Azhar Basyir, Hukum Islam Tentang Wakaf, Al-Ma’rif: Bandung, 2006.
Ahmad Rofi, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo, 2001.
Al Imam Al Muslim, Shahih Muslim , (Terjemahan): Ahmad Sunarto, Hadist Muslim Bandung:Penerbit Husaini,2002.
Daud Muhammad Ali, Sistem Ekonomi Islam Wakaf dan Zakat, Cet VII, UI Press: Jakarta, 2006.
Faisal Haq, Hukum Wakaf dan Perwakafan di Indonesia, Cet V, Garuda Buana Indah: Pasuruan, 2005.
Harun Nasution, Ensiklopedi Islam, Cet III,Jambatan: Jakarta, 2000.
Imam Suhadi, Hukum Wakaf Indonesia, Dua Demensi: Yogyakarta, 2004.
Jaih Mohammad, Pengundangan Hukum Wakaf di Indonesia ,Jakarta: At-Tadbir, 2000.
Juhaya Praja, Perwakafan di Indonesia, Sejarah, Pemikiran, Hukum dan Perkembangannya, Yayasan Piara: Bandung , 2000.
M. Tahir Azhari, Wakaf dan Sumber Daya Ekonomi, Cet VIII, Mitra Abadi, Jakarta, 2002.
Rahmat Djanika, Wakaf Tanah, Al Ikhlas: Surabaya, 2000.
Rahmat Naziruddin, Harta Wakaf dan Perkembangannya, Jakarta: Bulan Bintang, 1999.
Sayyid Bakri, I’anatut Thalibin, Juz, III Toha Putra: Semarang,t.t.
Siah Khosyiah, Wakaf dan Hibah, Bandung : Pustaka Setia, , 2010.
Soeprapto, Perubahan Penggunaan Tanah Wakaf dari Sudut Agraria, Mimeo, Makalah disampaikan Temu Wicara Perwakafan Tanah Milik Departemen Agama RI. Jakarta, 19-20 September 2007.
Sulaiman Rasyid, Fiqh Islam, Jakarta: Attariyah, 1997.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf
Published
How to Cite
Issue
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.