Pendidikan Akhlak Menurut Pemikiran Imam Al- Ghazali

Authors

  • Syarkawi Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh

Keywords:

Al-Ghazali, Akhlak, Manusia

Abstract

Manusia  adalah  makhluk  hidup  yang  merupakan  kombinasi  dari unsur-unsur  ruh,  jiwa,  pikiran,  dan  prana  atau  badan  fisik  serta makhluk hidup yang berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku yang  datar dan  lebar. Manusia juga  dapat  berubah  dari  waktu  ke waktu,  perubahan  tersebut  bukan  merupakan  perubahan  fisik melainkan perubahan sifat dan sikap. Abu Hamid bin Muhammad bin  Ahmad  atau  biasa  dipanggil  dengan  nama  Al-Ghazali  adalah seorang ulama yang sangat tekun belajar, sehingga ia mempunyai banyak  sekali  karya-karyanya.  Dalam  karya-karyanya,  Imam  Al- Ghazali  menulis  dengan  sangat  percaya  diri  sehingga  dapat memecahkan  segala  permasalahan.  Penelitian  ini  dilatarbelakangi oleh  bagaimanakah  pembinaan  akhlak  yang  seharusnya  dilakukan oleh pendidik yang ditinjau menurut pemikiran Imam Al-Ghazali, serta  potensi  manusia  sebagai  subjek  ilmu.  Penelitian  ini menggunakan metode  penelitian kualitatif  yang  bersifat  deskriptif dengan  menalaah  buku-buku  yang  berkaitan  dengan  Imam  Al- Ghazali  dan  akhlak.  Dalam  memandang  manusia,  Imam  Al- Ghazali  sebagai  filosof  Muslim  juga  tidak  terlepas  dari kecendrungan  umum  dalam  memandang  manusia.  Manusia merupakan  seseorang  yang  mempunyai  akhlak,  baik  itu  akhlak yang baik atau akhlak yang tidak baik. Menurut Imam Al Ghazali, akhlak  berkaitan  dengan  lafadz  khuluq  (akhlak  atau  tingkah  laku) dan  khalqu  (kejadian).  Jika  seseorang  baik  khuluq  dan  halqunya berarti baik pula lahir dan batinnya, karena yang dimaksud dengan khalqu maka yang dimaksud lahir, sedangkan yang dimaksud kata khuluq  adalah  bentuk  batin.  Akhlak  juga  merupakan  gambaran jiwa  yang  tersembunyi.  Dalam  pendidikan  akhlak,  Imam  Al- Ghazali menggunakan istilah yaitu Tahdzib al akhlak yang berarti pendidikan  akhlak.  Imam Al-Ghazali  ingin menghilangkan  akhlak yang  buruk  pada  seseorang  dan  menggantinya  dengan menanamkan akhlak yang baik, karena perubahan akhlak pada diri seseorang itu sangat mungkin. Adapun, metode pendidikan akhlak ada  tiga,  yaitu  metode  taat  syariat  (Pembinaan  diri),  metode pengembangan  diri  dan  metode  Kesufian.  Dalam  pendidikan akhlak, guru memiliki peranan penting.  Oleh karena itu pertama- tama guru harus mengetahui  keburukan yang ada pada jiwa dan hati  seorang  muridnya.  Seorang  guru  juga  harus  senantiasa tawakkal kepada Allah dan mengharap ridha-Nya.

References

Abidin ibnu Rusn, Pemikiran Al Ghazali Tentang Pendidikan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998, cet 1.

Al-Baqi Surur, Ilmu dalam Perspektif Al-Ghazali, Bandung: Karisma, 1996.

Al-Ghazali. Ihya‟ Ulum al-Din, Jakarta: Fauzan, 1983.

Al Ghazali, Mutiara Ihya‟ Ulumuddin : Ringkasan yang ditulis Sendiri Oleh sang Hujjatul Islam, Mukhtasharihya‟ ulumuddin, terj Irwan Kurniawan, Bandung: Mizan Pustaka, 2008.

Al Ghazali, Raudhoh Taman Jiwa Kaum Sufi, terj. Mohammad Lukman Hakiem, Surabaya: Risalah Gusti, 1997.

Al Ghazali, Ringkasan Ihya‟ Ulumiddin, Surabaya: Gita Media Press, 2003.

Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara. 1993.

Agus Salim Lubis, Konsep Akhlak dalam Pemikiran Al-Ghazali, Jurnal Dakwah IAIN Sumatera Utara.

A. Mudjab Mahali, Pembinaan Moral di Mata Al-Ghazali, Yogyakarta: BPFE. 1984, cet 1.

Fathiyah Hasan Sulaiman, Sistem Pendidikan Versi Al-Ghazali, Bandung: PT. Al Ma‟arif: 1993.

Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian Buku Panduan Mahasiswa, (Jakarta: Gramedia, 1992.

Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam teori dan praktek , (Jakarta: Rineka Cipta, 1999.

Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, (Yogyakarta: Bandung, 1995), hlm. 102.

Hasan Ibrahim Gwarzo, “The Life And Teachings of Al-Ghazali”, dalam Kano Studies, Vol . 1, 1965.

Lexy J. Moleong, metodologi penelitian kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002.

Published

2019-12-30

How to Cite

Syarkawi. (2019). Pendidikan Akhlak Menurut Pemikiran Imam Al- Ghazali. Jurnal Al-Fikrah, 8(2), 162-182. Retrieved from https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiaf/article/view/356