Tingkat Keberhasilan Pendidikan Non formal Program Sosial Bina Remaja (PSBR) di LKSA Darussa’adah Provinsi Aceh
Keywords:
Pendidiian, Non FormalAbstract
Lembaga Kesejahteraan Sosial Ananak (LKSA) diharapkan mampu memenuhi kebutuhan anak asuh dalam bidang pendidikan. Mereka harus mendapatkan pendidikan yang kompleks hingga dalam pemenuhan pendidikan nonformal sebagai pelengkap pendidikan formalnya. Melalui pendidikan nonformal hendaknya dapat menciptkan anak-anak yang berkualitas, dapat berpartisipasi dalam pembangunan, dan siap untuk bersaing ditengah masyarakat luas. Kenyataannya saat ini terdapat anak yang masih sulit untuk mengembangkan kemampuan yang mereka miliki. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan program pendidikan nonformal di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Darussa’adah Aceh yang dilihat dari (1) input, (2) proses, (3) hasil, dan (4) dampak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah pelaksanaan program pendidikan nonformal sudah tepat, dan untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dari pelaksanaan program pendidikan nonformal tersebut. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan metode evaluasi model Raise-L dengan indikator relevan, atmosphere climate, commitment, sustainability, effectiveness, leadership, dan didukung dengan penelitian kuantitatif dengan menggunakan tabulasi tunggal. Selanjutnya data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data penelitian adalah eks anak asuh, anak asuh, pengasuh/tutor. Teknik analisis data yang digunakan adalah data reduction, data display, kesimpulan dan verifikasi. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu; (1) program pendidikan nonformal tidak sesuai dengan perencanaan awal bahwa sebagian besar lulusan belum maksimal dalam mempraktekkan ilmu yang dimiliki pada dunia kerja / pekerjaan, hal ini disebabkan kurangnya pembekalan alat keterampilan yang diterima (2) factor yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan program pendidikan nonformal yaitu kurangnya tutor yang ahli, fasilitas dan dana yang dimiliki terbatas, serta waktu dalam proses pembelajaran relatif singkat. (3) faktor pendukung yaitu adanya niat yang tinggi dari anak asuh, pengasuh, dan tutor, motivasi dari pihak Lembaga Kesejahteraan Sosial Ananak (LKSA), kemauan/ minat anak asuh, partisipasi dari masyarakat, dan mitra kerja pemerintah.
References
Ahmadi, Abu, dan Uhbiyati, 2003. Ilmu Pendidikan, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Alfred J, Khan,1973. Social Policy and Social Services. Columbia University Sechool of Social Work Rendom Hous, New York
Ardissa, 1987.Sistem Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Socialia, Jakarta.
D. Sudjana, 2005. Strategi Pembelajaran Dalam Pendidikan Luar Sekolah, Falah Production, Bandung.
Djudju, Sudjana, 2004. Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Remaja Rosda Karya, Bandung.
Hamidi, 2008.Metode Penelitian Kualitatif, UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.
Husaini, Usman, Purnomo. 2009. Metodologi Penelitian Sosial.
Huda, Miftachul. 2009. Pekerjaan Sosial & Kesejahteraan Sosal, Pusaka Pelajar, Yogyakarta.
Published
How to Cite
Issue
Section
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.