Tindak Pidana Pelaku Trafiking

Authors

  • Karimuddin STAI Al-Aziziyah Samalang Bireuen Aceh

Keywords:

Tindak Pidana, Pelaku, Trafiking

Abstract

Perbudakan  memang  sudah  pernah  ada  dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu pada masa raja-raja terdahulu.  Dimana  perempuan  merupakan  bagian pelengkap dari sistem pemerintahan feodal. Sistem feodal  ini  belum  menunjukkan  keberadaan  suatu industri  seks  tetapi  telah  membentuk  landasan dengan  meletakkan  perempuan  sebagai  barang dagangan  untuk  memenuhi  nafsu  lelaki.  Di  era kemerdekaan  terlebih  lagi  di  era  reformasi  yang sangat  menghargai  hak  asasi  manusia,  masalah perbudakan  tidak  ditolerir  lagi  keberadaannya. Namun kemajuan teknologi informasi, komunikasi dan  transportasi  yang  memacu  terjadinya globalisasi,  juga  dimanfaatkan  oleh  para  pelaku kejahatan  untuk  menyelubungi  perbudakan  dan penghambaan  itu  ke  dalam  bentuknya  yang  baru yaitu  perdagangan  orang  (trafficking  in  persons), yang  beroperasi  secara  tertutup  dan  bergerak  di luar hukum. Landasan hukum Islam tentang tindak pidana  trafiking  adalah  setiap  tindak  pidana  yang tidak  termasuk  dalam  hukum  hudud,  qishas  dan diyat, maka hukumannya adalah ta`zir. Ta`zir yang dijatuhkan  dapat  berupa  pemukulan,  memenjara, mengucilkan dan mengasingkan.

References

Ahmad Hanafi, Asas-asas Hukum Pidana Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1967.

Faqihuddin Abdul Kodir, Fiqh Anti Trafiking, Cirebon: Fahmina Institut, 2006.

Imam Al-Hafidh Ibnu Hajar Al-`Asqalany, Fath Al-Bary, Juz. IV, Al-Qahirah: Dar Al-Hadits, 1998.

Jamie Davis, Mel Reynold, Mimpi yang Terkoyak Kampanye Penghapusan Perdagangan Manusia, Jakarta: USAID, 2005.

Kapanlagi.com, Kasus Trafficking Masih Menghantui Aceh, Online, http://www.kapanlagi. com, Diakses 10 Desember 2010.

Kitab Undang-undang Hukum Pidana KUHP dan Kitab undang-undang Hukum Acara Pidana KUHAP, Jakarta: Raja Grafindo, 1998.

Neha Misra, dkk, Perdagangan Perempuan dan Anak di Indonesia, Jakarta: Kerjasama USAID dan ICMC, 2003.

Qadhi Abi Syuja` Ahmad bin Husin Al-Ashfihany, Ghayatu wa Al-Taghrib, Medan: Sumber Ilmu Jaya, nd.

Sayyid Sabiq, Fiqh As-Sunnah, Juz. IX, Bandung: Al-Ma`arif, 1990.

Siti Musdah Mulia, Muslimah Reformis Perempuan Pembaru Keagamaan, Bandung: Mizan, 2005.

Syaikh Al-Kabir Muhammad Al-Mursafy, Hasyiah Al-Bujairimy, Juz. II, Bairut: Dar Al-Fikri, 1995.

Syaikh Jalaluddin Al-Mahally, Al-Mahally, Juz. VI, Semarang: Darul Ihya Al-Kutub Al-Arabiyah, nd.

Syaikh Syamsuddin Muhammad bin Khathib Al-Syarbainy, Mughni Al-Muhtaj, Juz. II, Bairut: Dar Al-Fikri, 2003.

Syaikh Syarqawy, At-Tahrir, Juz. II, Surabaya: Al-Hidayah, nd.

Syaikh Syihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj, Juz. VIII, Bairut: Darul Fikri, nd.

Syekh Ibrahim Al-Bajury, Al-Bajury `Ala Abi Syuja`, Juz. II, Semarang: Toha Putra, nd.

Published

2015-12-30

How to Cite

Karimuddin. (2015). Tindak Pidana Pelaku Trafiking. Jurnal Al-Fikrah, 4(2), 203-216. Retrieved from https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiaf/article/view/384