Menyekolahkan Anak Santri, Bukan Menyantrikan Anak Sekolah

(Pemikiran Pendidikan Waled Nuruzzahri)

Authors

  • Mukhlisuddin Penyuluh Agama Islam Muda Pada KUA Kec. Bandar Dua Pidie Jaya
  • Murtadha Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh
  • Yeni Rahmah Mahasiswi Pascasarjana Institut Pesantren KH Abdulhalim (IKHAC) Surabaya

DOI:

https://doi.org/10.54621/jiaf.v11i2.417

Keywords:

Waled NU, Ummul Ayman, Pendidikan

Abstract

Pendidikan dayah semi terpadu semi tradisional dengan konsep Ta Pesikula Aneuk Beut, Koen Tapebeut Aneuk Sikula (Menyekolahkan formal para santri, bukan menyantrikan pelajar sekolah)  adalah konsep pemikiran Waled Nuruzzahri melalui Yayasan Ummul Ayman yang miliki ribuan santri. Melalui konsep itu Waled mendidik santri lebih terpusat dengan pembelajaran tradisional dayah dan memfasilitasi santri untuk ikut pendidikan formal di sela waktu. Melelalui penelitian pemikiran tokoh dengan pendekatan library research ini, menyimpulkan bahwa konsep pemikiran waled yang diwujudkan di Ummul Ayman  telah berhasil mencetak lulusan berupa kader ulama dayah yang handal serta mahir turats yang juga telah menyelesaikan pendidikan formal di tingkat tsanawiyah hingga Strata Tiga.

References

Abdul Hamid M. Djamil, Ummat Bertanya Waled Menjawab (Pemikiran Teungku H. Nuruzzahri), Banda Aceh; Bandar Publishing, 2016

Jalaluddin, Kapita Selekta Pendidikan, Jakarta: Kalam Mulia, 1990.

Zamakhsyari Dhofier, Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kiai dan Visinya Mengenai Masa Depan Indonesia, Cet. IX; Jakarta: LP3ES, 2011.

M. Amin Haedari dkk., Masa Depan Pesantren: dalam Tantangan Moderintas dan Tantangan Komplesitas Global, Cet. I; Jakarta: IRD Press, 2004.

Profil Yayasan Ummul Ayman, info diakses tanngal 15 Februari 2022, https://ummulayman.or.id.

Penerimaan Calon Peserta Didik Baru Ummul Ayman Tahun 2022

Published

2022-12-31

How to Cite

Mukhlisuddin, Murtadha, & Yeni Rahmah. (2022). Menyekolahkan Anak Santri, Bukan Menyantrikan Anak Sekolah: (Pemikiran Pendidikan Waled Nuruzzahri). Jurnal Al-Fikrah, 11(2), 150-159. https://doi.org/10.54621/jiaf.v11i2.417