A Comparative Study of the Fatwas of the Indonesian Ulema Council, Nahdlatul Ulama, and Muhammadiyah on Out-of-Court Divorce

Authors

  • Zahrul Fatahillah Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah (STIS) Nahdlatul Ulama Aceh

DOI:

https://doi.org/10.54621/jiaf.v12i1.663

Keywords:

Indonesian Ulema Council, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Talak

Abstract

This research is motivated by the many decisions of the Syar'iyah Court and Religious Courts that decide cases of divorce three into one and cancel the divorce pronounced by the husband outside the Court. This research is a normative juridical research that uses a comparative approach, in order to compare legal opinions based on the fatwa of the Indonesian Ulema Council, Nahdlatul Ulama, and Muhammadiyah. These three institutions differ in their opinions on the legal status of divorce pronounced outside the court, the difference is due to different ways of determining the law, but there are similarities, namely recognizing that the utterance of divorce in court is valid and recognizing that the Religious Courts in Indonesia are institutions authorized to hear divorce cases.

References

Ainiyah, Q., & Muslih, I. (2020). Dilema hukum keluarga Di Indonesia (studi analisis kasus perceraian di Indonesia). Jurnal Istiqro, 6(1), 73-81.

Al Masyhur, Abdurrahman bin Muhammad (2009). Bughyah al-Musytarsyidin. Abu Dhabi: Dar al-Faqih.

Al-Hafizh Ahmad bin ‘Ali bin Hajar al-Asqalani, (tt.th). Fathual-Bari ‘Ala Shahihial-Bukhari, cet. ke-1, jilid 1.

Al-Haitami, Syihabuddin Abu al-’Abbas Ahmad ibn Muhammad ibn Muhammad ‘Ali ibn Hajar. Tuhfah al-Muhtaj fi Syarh al-Minhaj. Mesir: Mustafa Muhammad, tt. h. 230.

Al-Malibari, Zainuddin bin Abdul Aziz, (1993). Fathul Mu’in. Beirut: Dar bin Hazm.

Al-Qarafi, Syihab ad-Din Abu al-Abbas, (1994). Tanqih al-Fushul fi ‘Ilm al-Ushul, dalam Kitab Digital al-Marji’ al-Akbar li at-Turats al-Islami.

Al-Zuhailiy, Wahbah, (1986). Ushul al-fiqh Al-islamiy, Beirut: Dar al-Fikr juz II cet 1.

Amir Syarifuddin, (2006). Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Antara Fiqih Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan, Jakarta: Kencana, , Cet.1, h. 227-228.

Bani Ahmad Saebani, Perkawinan dalam Hukum Islam dan Undang-Undang, (2008). Bandung: Pustaka Setia.

Djamil Latif, (1982). Aneka Hukum Perceraian di Indonesia, Jakarta: Ghalia Indonesia.

Emir, (2015). Himpunan Fatwa MUI Sejak Tahun 1975, Jakarta: Erlangga.

Fadillah, J. A., Satriani, J., Badrus, M., & Nur, I. (2021). Madzhab dan Istinbath Hukum. Jurnal Studi Agama-Agama, 7(2), 239.

Faizin, M. Urgensi Fiqih Lingkungan Dalam Perkembangan Fiqih Kontemporer Sebagai Instrumen Pendukung Hukum Lingkungan Mu'adil Faizin Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga. Nizham Journal of Islamic Studies, 5(2), 145-155.

Ibn Qayyim al-Jauziyyah, (t.th). Thuruq al-Hukmiyah, Surabaya: Rabithah Ma’ahid alIslamiyah al-Markaziyah.

Iskandar, A., & Zaeni, A. (2022). Ikrar Talak di Pengadilan Perspektif Ma’anil Hadis. Al-Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, 7(01).

Isnanda, A., & Aksa, F. N. (2021). Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Talak Satu Terhadap Talak yang di Ucapkan Tiga Sekaligus (Studi Putusan Nomor 28/PDT. 6/2017/MS LSM). Ius Civile: Refleksi Penegakan Hukum dan Keadilan, 5(2).

Kholidah, K., Yuslem, N., & Qorib, A. (2021). Dinamika Manhâj Tarjih Muhammadiyah dalam Merespon Persoalan-Persoalan Hukum. istinbath, 20(1), 44-73.

Khotim, A., Qohar, A., Ismail, H., Asnawi, H. S., & Muslimin, A. (2020). Pandangan Ulama Tentang Penerapan Ikrar Talak di Depan Pengadilan Agama (Studi Multi Situs Ulama Salafiyah Paculgowang dan Tambakberas Jombang). Jurnal Tana Mana, 1(2), 111-124.

Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi,( t.th.). Nihayah al-Zain Syarh Qurrah al-‘Ain, Beirut: Dar al-Fikr.

Muhammad Roy Purwanto dan Johari, (2017).Perubahan Fatwa Hukum dala Pandangan Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.

Muhsin, M., & Wahid, S. H. (2021). Talak Di Luar Pengadilan Perspektif Fikih Dan Hukum Positif. Al-Syakhsiyyah: Journal of Law & Family Studies, 3(1), 67-84.

Peter Mahmud Marzuki, (2014). Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana Prenada Media.

Rumadi, R. (2014). Fikih Hubungan Antar Umat Beragama di Indonesia: Fatwa NU, Muhammadiyah dan MUI Tentang Relasi Muslim dan Non-Muslim. Dialog, 37(1), 13-32.

Safrizal, M. A., & Karimuddin, M. A. (2020). Penetapan Jatuh Talak dalam Perspektif Hukum Positif dan Fiqh Syafi’iyah. Jurnal Ilmiah al-Fikrah, 1(2).

Siregar, S. A. (2019). Keringanan Dalam Hukum Islam. Jurnal el-Qanuniy: Jurnal Ilmu-Ilmu Kesyariahan dan Pranata Sosial, 5(2), 284-297.

Slamet Abidin dan Aminudin, Fiqh Munakat 1, (1999). Bandung: Pustaka Setia.

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, (2001). Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat), Jakarta: Rajawali Press.

Susylawati, E. (2008). Perselisihan dan Pertengkaran Sebagai Alasan Perceraian di Pengadilan Agama. AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial, 3(1), 81-94.

Taqiyuddin Abu Bakar Ibnu al-Husni, (tt.). Kifayatul al-Akhyar, alih bahasa oleh Syarifuddin Anwar, Misbah Mustafa, (Surabaya: Syarikat Nur Amaliyah, h. 86

Zainuddin Ali, 2014, Metode Penelitian Hukum. Cet. 5. Jakarta: Sinar Grafika.

Zainuddin, M. Z. M. (2018). Tinjauan Hukum Islam terhadap Perubahan Talak Tiga Menjadi Talak Satu (Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Syar'iyah Banda Aceh Nomor: 0163/Pdt. G/2016/Ms. Bna). Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam, 2(1), 127-150.

Published

2023-06-30

How to Cite

Zahrul Fatahillah. (2023). A Comparative Study of the Fatwas of the Indonesian Ulema Council, Nahdlatul Ulama, and Muhammadiyah on Out-of-Court Divorce. Jurnal Al-Fikrah, 12(1), 113-126. https://doi.org/10.54621/jiaf.v12i1.663