Komunikasi Politik Ulama Dayah Tradisional Aceh
(Studi Ulama Kabupaten Bireuen Dalam Menghadapi Pilkada 2019)
DOI:
https://doi.org/10.54621/jiaf.v10i1.76Keywords:
Etika, Komunikasi Politik, Ulama DayahAbstract
Perjalanan politik ulama dayah tradisional Aceh dalam dua pemilu tahun 2009 dan 2014 tidak berhasil meraih dukungan masyarakat yang umumnya sangat fanatik ulama dalam segala aspek kehidupan. Tentunya berhubungan erat dengan komunikasi politik yang digunakan. Dari itu menjadi sangat menarik mengkaji tentang etika komunikasi politik ulama dayah tradisional Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis etika komunikasi politik ulama dayah tradisional Aceh di Kabupaten Bireuen dalam menghadapi pilkada 2019. Adapun pendekatan yang digunakan ialah pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data wawancara secara mendalam terhadap informan yang dipilih secara purposive. Sebagai sumber datanya adalah ulama dayah tradisional yang terlibat dalam bidang politik, terutama terlibat dalam politik praktis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa etika komunikasi politik ulama dayah tradisional Aceh di kabupaten bireuen memiliki dua sisi baik dan buruk, yaitu di pandang baik karena komunikasi politik dilakukan dengan mengajak dan mencontohkan praktek politik yang sarat dengan nilai-nilai syari’at dalam rangka memperbaiki iklim politik sekaligus mampu mempertahankan status keulamaanya dan juga di anggap tidak baik oleh sebagian masyarakat akibat dari penggunaan materi agama yang memunculkan kesan memanfaatkan agama untuk kepentingan politiknya.
References
Agus Makmurtono dan Munawir, Etika (Filsafat Moral), Cet. 1, Jakarta: Wira Sari, 1989.
Ahmad al-Imrani, Majalah Al-Bayan, Juz. 205, Software al-Maktabah al-Syamilah Ishdar Versi 3.8, 2009..
Aji Sularso, Profesionalisme Humas dalam Menghadapi Tantangan, Komunikasi, Vol. 9, No. 2, LIPI Press, 2006.
Alex Sobur, Paradigma Komunikasi Politik dalam Mewujudkan Masyarakat Madani (Makalah Juara ke III, LKTI dosen Unisba Tahun Akademik 1999-2000, tidak diterbitkan.
Al-Ghozali, Ihya’ Ulumuddin, Juz III, Kairo: Isa al-Babi al-Halabi wa Sirkahu, t.t.
Austin Fagothey, Ethics in Theory & Practice, from right & reason, dalam Mudlor Achmad, Drs, Etika dalam Islam, Al-Ikhlas, Surabaya.tt.
Barmawei Umary, Materia Akhlak, Cet. 11, Solo: Ramadhani, 1993.
Daniel Hutagalung, Problem Aceh: Menutup Aib dengan Darurat Militer, dalam Elsam, Vol. II, No. VII, 2003.
Franz Magnis Suseno, Etika dasar, Cet. 6, Jakarta: Kanisius, 1993.
Franz Magnis Suseno, Filsafat Sebagai Ilmu Kritis, Jakarta: PT. Gramedia, 1993.
Harmonis, Perbandingan Sistem Komunikasi Politik Presiden Soeharto Dan Soesilo Bambang Yudoyono (SBY), dalam Malaysian Journal of Communication, Jilid 28 (2), 2013.
Harry Kawilarang, Aceh dari Sultan Iskandar Muda ke Helsinki, (Banda Aceh: Bandar Publishing, 2008).
Ibn Majah, Sunan Ibn Majah, Juz. 1, Software al-Maktabah Al-Syamilah Ishdar Versi 3.8, 2009.
Idham Holik, “Komunikasi Politik dan Demokratisasi Di Indonesia: Dari Konsolidasi Menuju Pematangan,” dalam Madani ed. II (Nopember 2005).
K Bertens, Etika, Cet. 5, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2000.
M Amin Syukur, Etika Keilmuan, Jurnal Theologia, Semarang, Fakultas Ushuludin IAIN Walisongo,
M.J. Langeveld, Dr; Menuju ke Pemikiran Filsafat; terj. G.J. Claessen, PT. Pembangunan, Jakarta, cet III, 1959.
Mudlor Ahmad, Etika dalam Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, tt.
Muhammad Ibn Ismail Al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, Juz 1, Software al-Maktabah Al-Syamilah Ishdar Versi 3.8, 2009.
Published
Versions
- 2021-06-30 (3)
- 2021-09-02 (2)
- 2021-07-01 (1)
How to Cite
Issue
Section
Copyright (c) 2021 Al-Fikrah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.