https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiam/issue/feed Jurnal Al-Mizan 2025-07-23T20:14:55+07:00 Karimuddin karimuddin@iaialaziziyah.ac.id Open Journal Systems <h2>Al-Mizan: Jurnal Hukum Islam dan Ekonomi Syariah</h2> <p>Al-Mizan Journal: Journal of Islamic Law and Sharia Economics is a peer-reviewed double-blind journal published by the Department of Islamic Law, Faculty of Sharia and Law, Islamic University of Al-Aziziyah Indonesia. This journal publishes research articles, conceptual articles, and book reviews of Islamic family law and Islamic law (View Focus and Scope). This journal article is published twice a year; June and December.</p> <p>This journal in 2021 it will only be published online (<a title="e-ISSN" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20210831461079553" target="_blank" rel="noopener">2807-7695</a>)</p> https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiam/article/view/1022 Penerapan Perlindungan Hukum bagi Whistleblower dalam Kasus Tindak Pidana Korupsi 2025-07-23T20:14:55+07:00 Hirwan Ardiansyah muhammadmartindomerta@gmail.com Saipuddin Zahri muhammadmartindomerta@gmail.com Erli Salia muhammadmartindomerta@gmail.com <p>Penelitian ini membahas tentang perlindungan hukum bagi saksi whistleblower dalam perkara tindak pidana korupsi di Indonesia, dengan fokus pada penerapan perlindungan hukum dalam proses peradilan. Meskipun saksi whistleblower memiliki peran penting dalam mengungkap praktik korupsi, seringkali mereka menghadapi ancaman dan intimidasi yang dapat menghambat keterlibatannya dalam proses hukum. Penelitian ini menganalisis bagaimana hukum di Indonesia memberikan perlindungan terhadap saksi whistleblower dalam konteks perkara korupsi, serta tantangan yang dihadapi dalam penerapan perlindungan tersebut. Melalui kajian terhadap sistem hukum yang ada, penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi guna meningkatkan perlindungan hukum terhadap saksi whistleblower dan memastikan keadilan dalam penanganan kasus korupsi.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Perlindungan hukum, saksi whistleblower, tindak pidana korupsi, peradilan pidana, Indonesia.</p> <p>&nbsp;</p> 2025-06-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Al-Mizan https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiam/article/view/977 Akad Jual Beli Salam Dalam Perspektif Islam 2025-05-20T11:35:56+07:00 Erizal Erizal erizaldsn@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan mengkaji konsep dan implementasi akad jual beli salam dalam perspektif Islam, dengan fokus pada aspek hukum, mekanisme, dan aplikasinya dalam sistem keuangan syariah modern. Jual beli salam merupakan transaksi jual beli dengan sistem pembayaran di muka dan penyerahan barang yang ditangguhkan dengan spesifikasi tertentu yang disepakati antara pihak penjual dan pembeli. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi literatur dari berbagai sumber primer dan sekunder yang relevan dengan tema penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jual beli salam memiliki landasan hukum yang kuat dalam Al-Qur'an, Hadits, dan Ijma' ulama, serta berperan penting dalam pengembangan ekonomi syariah modern, khususnya dalam sektor pertanian dan manufaktur. Implementasi jual beli salam dalam sistem keuangan modern memerlukan adaptasi dan inovasi yang tetap mempertahankan prinsip-prinsip syariah, didukung oleh regulasi yang komprehensif dan infrastruktur yang memadai. Penelitian ini juga mengidentifikasi tantangan dalam penerapan jual beli salam, termasuk aspek standardisasi kontrak, manajemen risiko, dan integrasi dengan teknologi digital.</p> 2025-06-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Al-Mizan https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiam/article/view/997 Analisis Penentuan Awal Bulan Hijriyah Dengan Metode Pendekatan Hisab dan Rukyat 2025-07-03T12:50:42+07:00 Rudi Hartono rudihartono0366@gmail.com Muhammad Yunus muahammadyunusdelapan@gmail.com <p>Penelitian ini mengkaji secara komprehensif metode penentuan awal bulan Hijriyah melalui pendekatan hisab dan rukyat, dua paradigma fundamental dalam kalender Islam yang seringkali menimbulkan perbedaan perspektif, baik dari sisi astronomis maupun hukum Islam. Studi ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif komparatif, mengeksplorasi dimensi teologis, astronomis, dan metodologis dari kedua pendekatan tersebut. Tujuan utama penelitian adalah menganalisis karakteristik, kelebihan, dan keterbatasan masing-masing metode dalam konteks penentuan awal bulan Qamariyah, serta implikasinya terhadap praktik fikih dan otoritas penetapan waktu ibadah dalam Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode hisab menggunakan perhitungan matematis dan teknologi astronomis modern untuk menentukan posisi bulan dengan akurasi tinggi, sedangkan metode rukyat mempertahankan tradisi observasi visual langsung dengan landasan dalil syar‘i yang kuat. Keduanya memuat kompleksitas tersendiri, yang mencakup variabel astronomis, geografis, dan teologis yang tidak dapat diabaikan dalam formulasi hukum. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi antara hisab dan rukyat dalam kerangka maqāṣid al-syarī‘ah dan ijtihad kolektif merupakan solusi strategis untuk meredam potensi disintegrasi umat dan perbedaan hukum. Pendekatan hybrid yang menggabungkan keunggulan teknologi dengan tradisi spiritual dapat menjembatani kesenjangan epistemologis yang selama ini menjadi sumber perdebatan dalam diskursus fikih. Rekomendasi penelitian ini adalah pentingnya penyusunan protokol bersama oleh otoritas syar‘i dan ilmuwan astronomi guna menghasilkan keputusan hukum yang inklusif, sah secara syariat, dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.</p> 2025-06-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Al-Mizan https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiam/article/view/1029 Harmonisasi Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan di Indonesia: Kajian Terhadap Usia Minimal Perkawinan 2025-07-08T10:14:53+07:00 Syamsiah Nur syamsiah.nur@stai-tbh.ac.id Andi Nadir Mudar andhirshimh@yahoo.com Hamdiyah Hamdiyah hamdiyahhajjad@gmail.com Sofyan Munawar sofyan_munawar@darunnajah.ac.id Priyanto Priyanto priyantop454@gmail.com <p>This study discusses the harmonization between Islamic law and the Marriage Law in Indonesia, focusing on the minimum age of marriage. In Islamic law, the age limit for marriage is related to the concepts of baligh and rusyd, which, in classical fiqh, do not specify an exact number but depend on biological signs and intellectual maturity. Contemporary scholars, through the maqashid syariah approach, emphasize the protection of life, intellect, and lineage as fundamental principles in determining the appropriate age for marriage. In line with this, the amendment of the Marriage Law from Law No. 1 of 1974 to Law No. 16 of 2019 raised the minimum marriage age to 19 years for both men and women, considering health factors, children's rights, and the prevention of early marriage. This study analyzes the compatibility of this regulation with maqashid syariah and the challenges in harmonizing Islamic law with state law, including the marriage dispensation mechanism, which still allows room for underage marriages. Through an interdisciplinary approach, this study asserts that legal harmonization can be achieved through policies based on public welfare and child protection principles, ensuring that Islamic law remains relevant within the modern national legal framework.</p> 2025-06-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Al-Mizan https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiam/article/view/1018 Analisis Pemahaman Siswa SMK Dayah Jamiah Al-Aziziyah Terhadap Pembiayaan Bank Syari'ah di Aceh 2025-06-30T18:05:13+07:00 Mahlel Mahlel mahlel@unisai.ac.id <p style="text-align: justify;">Perkembangan perbankan syari'ah di Indonesia semakin pesat, terutama di Aceh yang menerapkan hukum syari'ah dalam kehidupan sehari-hari. Namun, pemahaman masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap pembiayaan bank syari'ah masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman siswa SMK Dayah Jamiah Al-Aziziyah terhadap pembiayaan bank syari'ah di Aceh. Dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, wawancara dilakukan terhadap lima siswa untuk menggali sejauh mana mereka memahami konsep dan produk pembiayaan syari'ah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun siswa memiliki pengetahuan dasar mengenai bank syari'ah, pemahaman mereka terhadap produk-produk pembiayaan seperti <em>murabahah</em> dan <em>mudharabah</em> masih kurang mendalam. Penelitian ini menyarankan agar kurikulum pendidikan di sekolah lebih memperkenalkan produk-produk perbankan syari'ah secara aplikatif, sehingga siswa dapat memahami dan memanfaatkan sistem keuangan berbasis syari'ah dengan lebih baik.</p> 2025-06-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Al-Mizan https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiam/article/view/1017 Sejarah Sosial dan Perspektif Hukum Islam Lahirnya Undang-Undang Pengelolaan Zakat di Indonesia 2025-07-12T07:38:01+07:00 Syahrul Syahrul syahrul@iaidu-asahan.ac.id <p style="text-align: justify;">Penelitian ini bertujuan untuk menyingkap secara mendalam ihwal lahirnya UU Pengelolaan Zakat di Indonesia dalam tinjauan sejarah sosial hukum Islam. Kajian ini memanfaatkan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan tipologi penelitian normatif yang berfokus pada eksplorasi literatur sebagai basis utama analisisnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat memperkuat pengelolaan zakat sebagai kewajiban sosial yang terorganisir dan bertanggung jawab, dengan orientasi utama menciptakan keadilan sosial serta meningkatkan kemakmuran masyarakat secara menyeluruh. Secara sosial, undang-undang ini memperkuat peran zakat dalam pengentasan kemiskinan. Secara historis, pengesahan undang-undang ini mencerminkan komitmen negara dalam mewujudkan kesejahteraan umat melalui pengelolaan zakat yang lebih transparan dan terstruktur. Dalam perspektif hukum Islam, zakat bukan hanya sekadar kewajiban pribadi, tetapi juga sarana untuk mencapai <em>maqashid al-syariah,</em> yaitu menjaga harta dan jiwa, sekaligus mewujudkan tatanan masyarakat yang berkeadilan dan sejahtera. Melalui adanya undang-undang ini, diharapkan akan tercipta lembaga zakat yang kredibel dan profesional demi kemaslahatan umat.</p> 2025-06-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Al-Mizan https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiam/article/view/1028 Implementasi Undang-Undang Wakaf dalam Perspektif Hukum Islam: Studi Terhadap Efektivitas Pengelolaan Wakaf Produktif 2025-05-20T11:57:22+07:00 Loso Judijanto losojudijantobumn@gmail.com HM. Ridlwan Hambali ridlwan2020@gmail.com Abdullah Sani abdullahsani.lc@gmail.com Hendriyanto Hendriyanto hendryy70@gmail.com Putri Zafira Ruhliandini pz0107@gmail.com <p>Wakaf produktif memiliki potensi besar dalam memperkuat perekonomian Islam dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf dalam perspektif hukum Islam, khususnya terkait efektivitas pengelolaan wakaf produktif di Indonesia. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dengan menganalisis regulasi, teori hukum Islam, serta praktik pengelolaan wakaf di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun regulasi wakaf di Indonesia telah cukup komprehensif, implementasinya masih menghadapi berbagai kendala, seperti rendahnya kapasitas nazhir, keterbatasan literasi wakaf di masyarakat, serta belum optimalnya sinergi antara lembaga keuangan syariah dan badan wakaf. Faktor pendukung efektivitas pengelolaan wakaf mencakup regulasi yang jelas dan dukungan pemerintah, sementara faktor penghambatnya meliputi lemahnya tata kelola dan kurangnya inovasi dalam pengelolaan aset wakaf. Oleh karena itu, diperlukan penguatan kelembagaan, profesionalisasi nazhir, serta pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan wakaf produktif. Dengan optimalisasi strategi tersebut, wakaf dapat menjadi instrumen ekonomi Islam yang lebih efektif dan berkelanjutan.</p> 2025-06-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Al-Mizan https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiam/article/view/1060 Nikah Sirri dalam Tinjauan Fikih Munakahat dan Konteks Sosial Kontemporer 2025-07-23T12:08:29+07:00 Azhari Azhari azhari@unisai.ac.id <p style="text-align: justify;">Nikah sirri is a form of marriage that is legally valid under Islamic jurisprudence (fiqh) but is not officially recorded by state institutions. This practice remains prevalent in Indonesian society due to various factors, including economic limitations, social pressures, and hidden polygamy. This study aims to analyze nikah sirri from the perspective of fiqh munakahat and to examine its implications in a contemporary social context. The research applies a library research method using a descriptive-analytical approach through the examination of classical and contemporary Islamic legal texts, along with sociological and legal literature. The findings indicate that while nikah sirri is religiously valid, the lack of legal documentation creates significant vulnerabilities for women and children. The study also reveals that such unregistered marriages often marginalize justice within family structures and contribute to legal uncertainty in modern governance systems. Therefore, a contextual reinterpretation of fiqh that prioritizes maqashid al-shari’ah is necessary for reforming Islamic family law. The main contribution of this research lies in offering an integrative approach that combines Islamic jurisprudence and socio-legal perspectives to develop more comprehensive and applicable solutions to the phenomenon of nikah sirri in Indonesia.</p> 2025-06-30T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Jurnal Al-Mizan