Jurnal An-nasyr: Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jian
<p><strong>Jurnal Al-Nasyr</strong> <a href="https://portal.issn.org/resource/ISSN/2355-0147">(Print ISSN: 2355-0147</a><em>, Online ISSN: 2655-5212)</em> merupakan jurnal Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Institut Agama Islam Al-Aziziyah. Jurnal Al-Nasyr menyediakan artikel ilmiah hasil penelitian empiris dan analisis-reflektif bagi para praktisi dan akademisi, yang diharapkan berkontribusi dalam mengembangkan teori dan mengenalkan konsep-konsep baru di bidang komunikasi penyiaran Islam dalam perspektif yang luas; Retorika dan Homiletika Islam, Jurnalistik Islam, Media Dakwah, Film Religi, dan Komunikasi Dakwah. </p> <p>Informasi lengkap untuk pemuatan artikel dan petunjuk penulisan artikel tersedia di dalam setiap terbitan. Artikel yang masuk akan melalui proses seleksi mitra bestari (reviewer) atau editor. Jurnal Al-Nasyr diterbitkan oleh Fakultas Dakwah dan Komunikasi Institut Agama Islam al-Aziziyah Samalanga, Bireuen, Aceh, Indonesia. Al-Nasyr adalah jurnal ilmiah dan referensi yang menyediakan sumber informasi resmi bagi para sarjana, akademisi, dan profesional. Jurnal ini diterbitkan dalam bentuk cetak dan online yang dapat di unduh secara gratis, yang mana akan diterbitkan secara berkala sebanyak dua kali dalam setahun yaitu Juni dan Desember.</p>Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalangaen-USJurnal An-nasyr: Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta2355-0147Analisis Isi Konstruksi Media Massa Dalam Film “Alif, Lam, Mim”
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jian/article/view/1039
<p style="text-align: justify;">Tidak hanya sebagai hiburan semata, film juga sebagai edukasi serta membentuk pandangan dan pemahaman masyarakat terhadap berbagai isu dan fenomena sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana konstruksi media massa yang terdapat dalam film “Alif Lam Mim” dan hal apa saja yang memengaruhi konten dan narasi dalam pemberitaan di media massa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif , yaitu suatu proses penelitian yang menggunakan hasil data deskriptif baik dalam bentuk verbal maupun non verbal. Data diperoleh melalui studi literatur dan observasi mendalam melalui pemilihan adegan-adegan tertentu dari film tersebut sebagai objek analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media massa dalam film “Alif Lam Mim” telah melakukan konstruksi bahwa orang-orang yang mengenakan atribut agama seperti jubah, jenggot, dan bercadar adalah dicurigai sebagai pelaku teroris dan sosok yang patut diwaspadai. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa ada banyak faktor yang memengaruhi pemberitaan. Seperti struktur media, pengaturan editorial, norma dan nilai jurnalistik, konteks sosial dan politik, kepercayaan pada sumber berita, ketertarikan audiens, teknologi dan inovasi berita, dan kepentingan ekonomi.</p>Asmaul HusnaKamaruddin HasanFitria AkmalSyarifah ChairunnisakRizki YunandaMuhibuddin
Copyright (c) 2025 Jurnal An-nasyr: Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta
2025-06-302025-06-3012111410.54621/jn.v12i1.1039Konseptualisasi Strategi Komunikasi Islam dalam Merespons Isu Negatif terhadap Lembaga Pendidikan Keislaman di Era Digital
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jian/article/view/1035
<p>Era digital menghadirkan tantangan serius bagi lembaga pendidikan Islam dalam menjaga citra dan kredibilitasnya di tengah derasnya arus informasi. Isu-isu negatif yang beredar di ruang publik digital sering kali membentuk opini yang merugikan, bahkan sebelum klarifikasi resmi diberikan. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji secara konseptual strategi komunikasi Islam yang dapat digunakan untuk merespons isu negatif terhadap lembaga pendidikan keislaman, dengan fokus pada prinsip-prinsip komunikasi Islami dan adaptasi terhadap karakteristik media digital. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka terhadap literatur komunikasi Islam, manajemen krisis, dan dinamika media digital. Hasil kajian menunjukkan bahwa strategi komunikasi Islam ideal mencakup sikap proaktif, penggunaan narasi positif, pemanfaatan media sosial secara etis, serta penguatan komunikasi kelembagaan yang berbasis nilai-nilai Islam seperti kejujuran, kebijaksanaan, dan kesantunan. Tantangan utama meliputi penyebaran hoaks, krisis kepercayaan publik, dan minimnya kapasitas komunikasi digital di lingkungan pesantren. Oleh karena itu, penguatan kapasitas SDM dan transformasi manajemen komunikasi berbasis nilai Islam menjadi kunci menghadapi era keterbukaan informasi. Artikel ini merekomendasikan model komunikasi strategis Islami sebagai pedoman bagi lembaga pendidikan keislaman dalam menjaga reputasi sekaligus menjalankan misi dakwah di era digital.</p>Ratna RintaningrumMakmur MakmurMeilida Eka SariSofyan MunawarSeptiana WulandariYunita Abdullah Aji
Copyright (c) 2025 Jurnal An-nasyr: Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta
2025-06-302025-06-30121153010.54621/jn.v12i1.1035Model Efektif Pengembangan Masyarakat Islam Terhadap Peternak Bebek Yang Konsisten di Desa Neurok Kecamatan Glumpang Tiga Kabupaten Pidie Aceh
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jian/article/view/1082
<p style="text-align: justify;">Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan model pengembangan masyarakat Islam yang efektif dalam membentuk kelembagaan peternak bebek yang berkelanjutan di Desa Neurok, Kecamatan Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh. Menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kasus, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan delapan informan kunci, termasuk tokoh agama, aparat desa, dan peternak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai Islam seperti kejujuran, amanah, keadilan, dan tolong-menolong menjadi fondasi etis dalam membangun kelembagaan. Pembentukan koperasi syariah diusulkan sebagai bentuk kelembagaan yang sesuai dengan prinsip Islam, didukung oleh partisipasi inklusif, pendampingan teknis berkelanjutan, serta sistem keuangan berbasis qardhul hasan. Model ini dinilai potensial dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi peternak sekaligus memperkuat struktur sosial keislaman di tingkat desa.</p>Fakhrurrazi Fakhrurrazi
Copyright (c) 2025 Jurnal An-nasyr: Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta
2025-06-302025-06-30121314010.54621/jn.v12i1.1082Pemberdayaan Keluarga Dalam Mencegah Nikah By Accident Pada Remaja Melalui Nilai-Nilai Islam Di Desa Pulo, Kecamatan Bandar Dua Kabupaten Pidie Jaya
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jian/article/view/1105
<p style="text-align: justify;">The phenomenon of <em>marriage by accident</em> among adolescents has become an increasingly concerning social issue, particularly in rural areas such as Pulo Village, Bandar Dua Subdistrict, Pidie Jaya Regency. This study aims to explore the strategic role of family empowerment in preventing early marriage resulting from premarital pregnancy through the application of Islamic values. Utilizing a qualitative descriptive approach, data were collected through interviews with community leaders, village officials, and direct observation. The findings indicate that Islamic-based communication within the family, parental role modeling, and the strengthening of religious functions in the community are key factors in protecting youth from deviant behavior. Effective collaboration between families, communities, and government support programs rooted in Islamic teachings is essential to shape a morally upright young generation and prevent unplanned marriages.</p>Abdul Aziz
Copyright (c) 2025 Jurnal An-nasyr: Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta
2025-06-302025-06-30121415010.54621/jn.v12i1.1105Strategi Dakwah Kreatif dalam Merespons Dinamika Sosial Kontemporer
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jian/article/view/1107
<p style="text-align: justify;">The rapid pace of social change in the modern era demands a more adaptive, communicative, and creative approach to Islamic preaching. Traditional one-way da’wah methods are often less effective in meeting the spiritual needs of people living amid technological progress and global information flows. This article aims to examine creative da’wah strategies as an effort to respond to contemporary social dynamics, ensuring that Islamic messages remain relevant and impactful. The study employs a <em>library research</em> method by reviewing literature related to da’wah strategies, Islamic communication theories, and modern social transformation. The findings reveal that creative da’wah enhances the effectiveness of religious message delivery through digital engagement, inspirational storytelling, and participatory two-way communication. Moreover, innovative da’wah formats are proven to be more appealing to younger and urban audiences, aligning with their lifestyle and media habits. The study concludes that creative da’wah strategies are essential to preserve the relevance of Islamic values amid rapid societal changes. This article contributes to developing a new paradigm of Islamic preaching that integrates creativity, technology, and social context to deliver religious messages effectively.</p>Miftahuddin Miftahuddin
Copyright (c) 2025 Jurnal An-nasyr: Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta
2025-06-302025-06-30121516210.54621/jn.v12i1.1107Pengaruh Komunikasi Politik Identitas Marga Batak Dalam Pemilihan Kepala Desa 2023
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jian/article/view/63-80
<p style="text-align: justify;">Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menggambarkan pengaruh komunikasi politik identitas marga Batak dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Situnggaling, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo tahun 2023. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memahami fenomena yang terjadi dalam masyarakat desa tersebut. Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, dokumentasi, dan observasi non-partisipan. Dengan teknik purposive sampling, penelitian ini memilih beberapa informan kunci, yaitu Kepala Desa, perangkat desa lainnya, para calon Kepala Desa, serta beberapa anggota masyarakat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori politik identitas, dibantu dengan konsep komunikasi politik, marga Batak, serta dinamika Pilkades. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi politik identitas marga memiliki dampak yang signifikan, baik secara positif maupun negatif. Dampak positif terlihat dalam semakin kuatnya rasa persatuan dan integritas di kalangan anggota marga. Hal ini didorong oleh kesadaran kolektif yang dibangun melalui jaringan elit politik yang terorganisir dan sistematis. Dalam konteks ini, komunikasi politik membentuk ruang solidaritas kelompok yang memobilisasi kekuatan sosial untuk mendukung kandidat tertentu, menciptakan dinamika demokrasi yang paradoks. Solidaritas politik muncul dengan fokus utama pada kepentingan kelompok, bukan individu. Namun, dampak negatifnya, komunikasi politik identitas marga juga berpotensi menciptakan perpecahan sosial yang nyata di masyarakat. Polarisasi berdasarkan marga memperparah fragmentasi sosial, sementara dominasi marga tertentu dalam pemerintahan desa melahirkan praktik-praktik eksklusif, seperti nepotisme dan ketidakadilan dalam distribusi sumber daya. Situasi ini memperlihatkan keterbatasan dalam pemahaman politik yang lebih luas, di mana solidaritas politik lebih didorong oleh kepentingan kekuasaan semata. Konflik, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari perkembangan sosial, menjadi lebih kompleks dan memiliki karakteristik yang beragam dalam masyarakat. Penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi politik identitas, meskipun dapat memperkuat kesadaran kolektif dalam kelompok, juga membawa tantangan serius dalam menciptakan keharmonisan sosial yang inklusif di tingkat desa.</p>Ronni SaputraMuntasir MuntasirMulyadiMuhammad bin Abu BakarZulham
Copyright (c) 2025 Jurnal An-nasyr: Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta
2025-06-302025-06-3012110.54621/jn.v12i1.1071Peran Pendidikan Islam Nonformal dalam Pengembangan Masyarakat Islam di Era Digital
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jian/article/view/1108
<p>The rapid development of information technology in the digital era has transformed nearly every aspect of society, including the system of non-formal Islamic education. Institutions such as majelis taklim (<em>Islamic study circles</em>), Qur’an Learning Centers (TPA), halaqah, and online study forums play a strategic role in shaping character and enhancing the religious literacy of Muslim communities. This article aims to analyze the role of non-formal Islamic education in the development of Muslim communities in the digital era, focusing on its opportunities, challenges, and relevant development models. The research adopts a descriptive qualitative approach through literature studies and the analysis of best practices from several non-formal Islamic educational institutions. The findings show that non-formal Islamic education in the digital era can expand the reach of da‘wah and learning, increase community participation, and strengthen Islamic values through the use of social media, online learning platforms, and technology-based applications. Nevertheless, challenges such as digital literacy gaps, limited human resources, and the need for regulation and quality standards remain unresolved issues. By effectively utilizing technology and building multi-stakeholder collaboration, non-formal Islamic education can transform into a driving force for the adaptive and sustainable development of Muslim communities in the digital age.</p>Musttasir Musttasir
Copyright (c) 2025 Jurnal An-nasyr: Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta
2025-06-302025-06-30121819210.54621/jn.v12i1.1108