Jurnal At-Tarbiyyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiat
<p>Journal Summary</p>Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalangaen-USJurnal At-Tarbiyyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam2460-9439<p><meta name="google-site-verification" content="my376V_zufsFS7u-tp5mnbkhXyMKWFtW5e61aFjBujU" /></p>Pengololaan Sumber Daya Manusia di Pesantren: Tantangan Dan Strategi Dalam Kontek Manajemen Pendidikan di Dayah Jamiah Al Aziziyah Bate iliek Samalanga
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiat/article/view/827
<p>Penelitian bertujuan untuk mengetahui: Bagaimana pengelolaan sumber daya manusia di Dayah Jamiah Al Aziziyah Bate iliek Samalanga memengaruhi kualitas pendidikan dan pembentukan karakter peserta didik, dan Apa saja tantangan utama yang dihadapi oleh Dayah Jamiah Al Aziziyah Bate iliek Samalanga dalam mengelola sumber daya manusia, dan bagaimana strategi yang efektif untuk mengatasi tantangan tersebut; Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Dayah Jamiah Al Aziziyah Bte Iliek Samalanga Bireuen. Adapun subyek penelitian adalah Pengololaan Sumber Daya Manusia di Pesantren: Tantangan Dan Strategi Dalam Kontek Manajemen Pendidikan di Dayah Jamiah Al Aziziyah Bate iliek Samalanga<strong>. </strong>Informan penelitian antara lain: Pimpinan Dayah Jamiah Al Aziziyah, Kabaq Pengajian, Wakabaq Pengajian, Anggota Pengajian. Teknik pengumpulan data meliputi: Wawancara, Observasi dan Dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan teknik Triangulasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian Strategi pengelolaan sumber daya manusia di Dayah Jamiah Al Aziziyah Bate Iliek Samalanga mencakup rekrutmen dan seleksi teliti, pengembangan profesional guru, pembelajaran berbasis karakter, pengelolaan kelas yang efektif, dan kerjasama tim yang baik. Dengan pendekatan ini, pesantren dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan pembentukan karakter peserta didik. Untuk mengatasi tantangan, mereka merumuskan kebijakan jelas, investasi dalam pelatihan, kesejahteraan staf, komunikasi terbuka, dan responsivitas terhadap perubahan. Dengan konsistensi dalam penerapan strategi ini, pesantren dapat mengoptimalkan sumber daya manusia mereka dan mencapai tujuan pendidikan dengan lebih baik, memastikan bahwa staf memiliki keterampilan, motivasi, dan keterlibatan yang diperlukan.</p>Ibnu Kasir
Copyright (c) 2024 Jurnal At-Tarbiyyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-05-122024-05-121011910.54621/jiat.v10i1.827Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Hikayat Akhbar Al-Karim
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiat/article/view/651
<p><em>Hikayat Akhbarul Karim</em> patut dijadikan alternatif bagi pembelajaran materi PAI, karena isinya yang memang kaya akan nilai-nilai pendidikan agama Islam itu sendiri, ditulis dalam bentuk syair sehingga menarik untuk dibaca dan mudah dihafal. penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian pustaka/<em>library research</em>, dengan pendekatan deskriptif-analisis. Sumber data primer dari penelitian ini adalah <em>Hikayat Akhbarul Karim.</em> Sedangkan sumber data skundernya adalah segala jenis tulisan yang berkaitan dengan materi PAI. Metode pengumpulan datanya tentu menggunakan dokumentasi karena penelitian ini adalah penelitian pustaka. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>content-analisys</em><em>. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa <em>Hikayat</em> <em>Akhbarul Karim</em> sebagai salah satu hasil tulisan ulama Aceh, teungku Syekh Seumatang, bisa digunakan sebagai bahan materi PAI bagi peserta didik di berbagai jenjang pendiidkan. Selain mempunyai beberapa kelebihan, <em>Hikayat</em> <em>Akhbarul Karim</em> yang mencakupi isi pokok dari aqidah, fiqh, dan akhlak, yang relevam dengan materi PAI yang dikembangkan oleh pemerintah dalam meningkatkan kesadaran beragama peserta didik di Indonesia.</p>Zikra Zawiyati
Copyright (c) 2024 Jurnal At-Tarbiyyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-112024-06-11101101810.54621/jiat.v10i1.651Peran Pimpinan Dalam Menanggulangi Tindakan BUllying di Dayah Terpadu Darul Ma'rifah Banda Baro Aceh Utara
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiat/article/view/819
<p>Pimpinan dayah merupakan pengganti orang tua santri di dayah, sehingga memiliki peran penting dalam mengatasi permasalahan yang terjadi pada santri. Salah satu tindakan negatif yang sering terjadi dan harus mendapatkan perhatian khusus dari pimpinan dayah adalah bullying. Bullying merupakan tindak kekerasan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang yang lemah dalam bentuk fisik atau psikis. Apalagi di dayah yang mana santrinya 24 jam bersama tentunya tidak tertutup kemungkinan akan terjadinya bullying diantara mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran pimpinan dalam menanggulangi tindakan bullying di Dayah Terpadu Darul Ma’rifah. Penulis memilih Dayah Terpadu Darul Ma’rifah sebagai lokasi penelitian karena sering terjadi bullying di dayah tersebut berdasarkan informasi yang penulis terima. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun hasil penelitian yang diperoleh adalah: 1) Peran pimpinan dayah dalam menanggulangi bullying di dayah diantaranya: a) peran pimpinan sebagai pembuat kebijakan yang akan diterapkan di dayah untuk meningkatkan kedisiplinan santri dan menanggulangi bullying. b) Memberikan pemahaman kepada santri akan bahayanya bullying. c) Menindaklanjuti langsung santri yang melanggar aturan dayah termasuk melakukan bullying untuk sleanjutnya dinasehati dan penandatanganan surat perjanjian. d) Memberikan penyuluhan kepada santri khususnya tentang bahaya bullying secara masif. 2). Sikap orang tua terhadap hukuman atau sanksi yang diberikan kepada santri yang melakukan kesalahan adalah setuju dan mendukung. 3) Metode yang digunakan dalam menanggulangi bullying adalah: a) Mendeteksi tindakan bullying sejak dini b) Pendidikan anti bullying c) Meningkatkan pengawasan di dayah d) Membangun lingkungan dayah yang positif. e) Partisipasi orang tua. f) Konsekuensi.</p>Tajussubki TajussubkiMuhammad Rudi Syahputra
Copyright (c) 2024 Jurnal At-Tarbiyyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-112024-06-11101193010.54621/jiat.v10i1.819Implementasi Metode Tashil Al- Thullab Terhadap Santri Pemula di Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiat/article/view/824
<p>Metode adalah cara atau tehnik yang dipakai oleh seorang dalam menyampaikan materi yang telah dipersiapkan kepada santri untuk tercapainya tujuan pendidikan. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode apa saja yang digunakan dalam pembelajaran Tashil al-Thullab terhada santi pemula di Dayah MUDI MESRA Samalanga. Metode penelitian dalam tulisan ini adalah metode penelitian kualitatif pendekatan fenomenalogis.Adapun tehnik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun hasil penelitian ini adalah <em>pertama, </em>metode yang digunakan dalam pembelajaran Tashil al-Thullab terhadap santri pemula di dayah MUDI MESRA Samalanga adalah metode penyampaian materi, teungku bertanya santri menjawab, metode hafalan, dan metode demonstrasi. <em>Kedua</em>, Implementasi metode Tashil al-Thullab terhadap santri pemula di Dayah MUDI MESRA Samalanga terdiri dari membaca tawassul dan doa belajar bersama, guru meriview materi sebelumnya diawal setiap pertemuan dengan cara tengku bertanya santri menjawab, guru menyampaikan materi kemudian dilanjutkan dengan surah, guru mengevaluasi santri secara lisan (teungku bertanya santri menjawab) dan dilanjutkan dengan tulisan(les), pertanya bersifat baku dan dibukukan, tidak dibenarkan bagi guru untuk mengajar dan bertanya diluar materi, membaca syair metode tashil 10 menit sebelum turun, guru malam meriview materi sebelumnya sesudah isya dan diwajibkan memberi penilaian santri dan diisi pada form yang telah ditentukan, tujuh hari terakhir guru sore mempraktikkan materi percobaan pada kitab tashil, guru diwajibkan mengajar dengan melakukan pendekatan bukan penekanan, guru mendata santri yang sudah siap mengikuti demonstrasi, demonstrasi dilakukan setelah materi dikuasi, serta melakukan evaluasi setiap 10 hari sekali bersama TIM Tashil.</p>Alauddin -
Copyright (c) 2024 Jurnal At-Tarbiyyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-112024-06-11101313910.54621/jiat.v10i1.824Sejarah Perkembangan Dayah MUDI Mesjid Raya Dari Masa Abi Hanafiah Hingga Ke Masa Abu MUDI
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiat/article/view/836
<p>Penelitian ini mengkaji evolusi Dayah MUDI Mesjid Raya Samalanga, sebuah institusi pendidikan Islam yang penting di Aceh, dari masa kepemimpinan Teungku Abi Hanafiah hingga Abu Mudi. Melalui penggunaan metode historiografi yang melibatkan pengumpulan data dari arsip dayah, wawancara dengan tokoh-tokoh penting, dan studi literatur yang relevan, penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan perubahan signifikan dalam struktur pendidikan, kurikulum, dan pengaruh sosial-politik dayah tersebut terhadap masyarakat sekitar.</p> <p>Teungku Abi Hanafiah, yang memimpin pada pertengahan abad ke-20, dikenal dengan pendekatannya yang konservatif namun inklusif dalam pengajaran, yang telah memperkuat pondasi dayah dalam tradisi keilmuan Islam. Di bawah kepemimpinannya, dayah tersebut mengalami pertumbuhan dalam jumlah santri dan perluasan infrastruktur fisik. Berikutnya, kepemimpinan diteruskan kepada Abu Mudi, yang memperkenalkan inovasi dalam kurikulum dan metodologi pengajaran yang mencerminkan pergeseran kebutuhan umat Islam modern. Kepemimpinan Abu Mudi juga dicirikan dengan ekspansi signifikan dari dayah, termasuk pendirian perguruan tinggi yang berfokus pada studi Islam dan pengembangan ulama yang mampu mengatasi tantangan kontemporer.</p> <p>Penelitian ini mengungkapkan bahwa perubahan yang terjadi di Dayah MUDI tidak hanya mencerminkan dinamika internal lembaga tersebut tetapi juga respons terhadap perubahan sosial dan kebutuhan komunitas Muslim di Aceh dan lebih luas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan tentang bagaimana lembaga pendidikan Islam tradisional dapat beradaptasi dengan zaman sekaligus mempertahankan esensi keilmuan dan spiritual mereka.</p> <p><strong>Kata Kunci:</strong> Dayah MUDI Mesjid Raya, Teungku Abi Hanafiah, Abu Mudi, pendidikan Islam, Aceh, historiografi.</p>Muhibuddin Muhibuddin
Copyright (c) 2024 Jurnal At-Tarbiyyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-122024-06-12101405510.54621/jiat.v10i1.836Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Di Sekolah Terpencil Sd Negeri Satu Atap Sarah Mane Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiat/article/view/728
<p style="text-align: justify;">Penelitian ini ingin mengkaji tentang bagaimanakah strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Satu Atap Sarah Mane Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya dan apa saja hambatan Kepala Sekolah dalam menerapkan strategi untuk memajukan mutu pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Satu Atap Sarah Mane Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Satu Atap Sarah Mane Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya dan untuk mengetahui apa saja hambatan Kepala Sekolah dalam menerapkan strategi untuk meningkatkan mutu pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Satu Atap Sarah Mane Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berjenis kualitatif, pendekatan fenomenologis, bersifat deskriptif. Pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Satu Atap Sarah Mane Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya adalah mengusahakan peningkatan kemampuan mengajar guru, mengembangkan strategi pembelajaran, mengembangkan dan merevisi bahan ajar, meningkatkan kedisiplinan kepada seluruh siswa, membina kerja sama dengan seluruh komponen masyarakat secara berkesinambungan, serta melaksanakan program-program untuk memajukan sekolah. Hambatan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran di Sekolah Dasar Negeri Satu Atap Sarah Mane Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya adalah karena kurangnya fasilitas yang tersedia, kurangnya motivasi orang tua, kurangnya ekonomi keluarga, dan kesibukan orang tua.</p>NURFITRI
Copyright (c) 2024 Jurnal At-Tarbiyyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-232024-06-23101566410.54621/jiat.v10i1.728Transformasi Yayasan Pendidikan Islam Al-Aziziyah (YPIA): Dari Pendekatan Religius-Konservatif ke Konsep Religius-Rasional-Sosiologis di Era Modern
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiat/article/view/839
<p>Tujuan dari penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan merumuskan model pendidikan yang ideal bagi Yayasan Pendidikan Islam Al-Aziziyah (YPIA) di era modern dengan menyelidiki transisi pendidikan Islam Yayasan Pendidikan Islam Al-Aziziyah (YPIA) dari pendekatan religius-konservatif menuju pendekatan religius-rasional-sosiologis sambil mempertahankan nilai-nilai inti Islam. Desain/metode/pendekatan – Dengan menggunakan metode historis, penelitian ini melibatkan analisis sistematis terhadap data sejarah, dokumen, arsip, dan literatur yang relevan untuk memahami evolusi pendidikan Islam Yayasan Pendidikan Islam Al-Aziziyah (YPIA) dan interaksinya dengan perubahan sosial dan budaya. Temuan – Penelitian ini menemukan bahwa pendidikan Islam Yayasan Pendidikan Islam Al-Aziziyah (YPIA) telah bertransformasi dari pendekatan religius-konservatif tradisional menjadi model yang lebih inklusif, menggabungkan aspek religius-rasional dan sosiologis. Perubahan ini mencakup revisi dalam metodologi pengajaran, kurikulum, dan orientasi pendidikan pesantren, dengan penekanan pada integrasi pendidikan agama dengan aspek rasional dan sosial. Implikasi penelitian – Temuan ini secara signifikan berkontribusi pada diskursus tentang modernisasi pendidikan Islam, merekomendasikan pentingnya adaptasi holistik dan inovasi untuk memenuhi kebutuhan generasi saat ini. Implikasi dari studi ini relevan bagi pembuat kebijakan dan praktisi pendidikan di Indonesia dan secara global, menunjukkan bagaimana pendidikan Islam dapat berevolusi sambil mempertahankan relevansinya di era modern.</p>Zulfan Fahmi
Copyright (c) 2024 Jurnal At-Tarbiyyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-232024-06-23101657610.54621/jiat.v10i1.839Manajemen Pengawasan Pimpinan Dayah Dalam Meningkatkan Kedisiplinan Santriwati Di Dayah Baitul Ihsan Al-Hanafiah Samalanga
https://ejournal.unisai.ac.id/index.php/jiat/article/view/841
<p>Keberadaan pimpinan Dayah Baitul Ihsan Al-Hanafiah Gampong Putoh Kecamatan Samalanga tidak semua aktivitas di dayah dapat mengontrolnya terlebih ada kegiatan rutin diluar dayah dan ini hendaknya seorang pimpinan mampu mengelola pengawasan dengan adanya suatu metode atau pola pengawasan yang terstruktur. Idealnya tugas seorang pimpinan yaitu melakukan pengawasan terhadap terlaksananya seluruh kegiatan yang ada di Dayah Baitul Ihsan Al-Hanafiah Samalanga melalui para staf dibawanya para guru. Namun pada dasarnya pimpinan lembaga pendidikan, para guru, terkadang tidak sepenuhnya mengawasi kedisiplinan para santri dikarenakan beragam kesibukan dan tugas masing-masing diluar dayah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Sementara teknik pengumpulan data penulis menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis data <em>deskriptif kualitatif</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Implementasi manajemen pengawasan pimpinan dayah dalam meningkatkan kedisiplinan santriwati Dayah Baitul Ihsan Al-Hanafiah Samalanga. dilakukan dengan dua cara, pertama, secara tidak langsung. Metode ini dilakukan pengawasan dari pihak dewan guru, pengawasan dari santriwati dan pengawasan dari masyarakat. Implementasinya bisa disampaikan secara langsung kepada pihak keamanan atau humas dayah atau pimpinan dayah baik lisan atau tulisan. Kedua pengawasan secara langsung yang dilkakukan pimpinan Dayah Baitul Ihsan Al-Hanafiah Samalanga. Sementara itu faktor penghambatnya ada dua macam, <em>pertama</em>, sulitnya santriwati yang menerima aturan berlaku. <em>Kedua,</em> kurangnya kepedulian dewan guru terhadap kewajiban dan tanggungjawab dalam pengawasan di dayah tersebut.</p> <p> </p>Helmi
Copyright (c) 2024 Jurnal At-Tarbiyyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-282024-06-28101778810.54621/jiat.v10i1.841