This is an outdated version published on 2020-06-30. Read the most recent version.

Eksistensi Meunasah Sebagai Media Dakwah Di Kota Banda Aceh

Authors

  • Munawir Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh

DOI:

https://doi.org/10.54621/jiaf.v9i1.15

Keywords:

Eksistensi Meunasah, Program Dakwah, Revitalisasi Meunasah

Abstract

Mengingat Meunasah di Aceh sejak belasan tahun yang lalu telah digunakan sebagai pusat dakwah, pendidikan, sosial budaya dan tempat musyawarah/mufakat. Namun, pada saat ini banyak sekali terjadi peralihan fungsi meunasah. Semua disebabkan pesatnya arus globalisasi sehingga terjadinya pergeseran fungsi meunasah. Pesatnya arus globalisasi mengakibat kan ruh meunasah semakin memudar kondisi tersebut terjadi di Kota Banda Aceh. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan eksistensi meunasah sebagai media dakwah di Kota Banda Aceh, menjelaskan apa saja program dakwah di Meunasah Kota Banda Aceh dan menemukan upaya revitalisasi peran Meunasah sebagai media dakwah di Kota Banda Aceh. Metode penelitian ini melalui metode deskriptis analisis dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa eksistensi Meunasah sebagai Media Dakwah di Kota Banda Aceh saat ini sudah berjalan dengan baik serta memberi pengaruh bagi jalannya roda disiplin gampong. Kemudian selanjutnya program dakwah yang berjalan dengan normal di meunasah Kota Banda Aceh yaitu shalat lima waktu, shalat tarawih, shalat idul fitri dan idul adha, perayaan hari-hari besar Islam lainnya. Namun perlu adanya revitalisasi peran meunasah sebagai media dakwah di Kota Banda Aceh berupa Regulasi kebijakan pemerintah, mencintai dan membangun fungsi meunasah, membangun dan menguatkankan peran tokoh-tokoh adat dan tokoh agama, memanfaatkan terhadap nilai-nilai budaya, Penguataan aspek Hukum, Mewujudkan Suasana Damai dan Kepedulian terhadap simbol/logo meunasah.

References

Aboe Bakar, Lembaga-lembaga Tradisional di Aceh, Banda Aceh, Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh, 2003.
Hasjmy, Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia, Banda Aceh, Bulan Bintang, 1990.
Badruzzaman Ismail, Sh, M. Hum, Masjid dan Adat Meunasah Sebagai Sumber Energi Budaya Aceh, Banda Aceh: Percetakan Dominan, 2007.
_________, Masjid dan Adat Meunasah Sebagai Sumber Energi Budaya Aceh, Banda Aceh: Majelis Pendidikan Daerah Provinsi NAD, 2002.
Burhan Bungin, Penelitian Kulitatif, Jakarta: Kencana Predana Media Group, 2011.
Peraturan Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Tentang Pedoman Penyaluran Bantuan Pemberdayaan Meunasah dan Balee Seumeubeut dalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor: 35 Tahun 2007, ditetapkan di Banda Aceh Tahun 2007.
Qanun Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam Tentang Lembaga Adat, Nomor: 10 Tahun 2008, Disahkan Di Banda Aceh pada tanggal 30 Desember 2008.
Sabirin, Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kearifan Lokal Edisi Revisi, Yogyakarta: Samudra Biru, 2015.
Safwan Idris, “Pendidikan di Aceh dan Perkembangan Pendidikan di Daerah Istimewa Aceh, Banda Aceh: Majelis Pendidikan Daerah, 1995.
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta, 2006.
Zakaria Ahmad, Sekitar Keradjaan Atjeh Dalam Tahun 1520-1675, Medan: Penerbit Monora, 1972.

Published

2020-07-07 — Updated on 2020-06-30

Versions

How to Cite

Munawir. (2020). Eksistensi Meunasah Sebagai Media Dakwah Di Kota Banda Aceh. Jurnal Al-Fikrah, 9(1), 14-28. https://doi.org/10.54621/jiaf.v9i1.15 (Original work published July 7, 2020)