Komunikasi Interpesonal Guru dan Siswa Terhadap Peningkatan Hafalan Al-Qur`an Siswa Kelas 1 SMP Jami’ah Batee Iliek Kecamatan Samalanga
DOI:
https://doi.org/10.54621/jn.v8i1.121Keywords:
Komunikasi, Interpersonal, Al-Qur'anAbstract
Menghafal Al-Qur`an merupakan salah satu usaha yang paling efektif dalam menjaga kemurnian Al-Qur`an al-Karim. Salah satu lembaga pendidikan yang mengajarkan Al-Qur`an di tingkat menengah adalah di SMP Jami’ah Batee Iliek. Dalam meningkatkan Hafalan Al-Qur`an Siswa Kelas 1 Menengah Pertama selalu diadakan komunikasi interpesonal guru dan siswa. Sehingga penulis tertarik ingin mengkaji tentang bagaimana bentuk komunikasi interpesonal guru dan siswa SMP Jami’ah Batee Iliek terhadap peningkatan hafalan Al-Qur`an siswa kelas 1 Menengah Pertama dan kendala apa yang menjadi penghambat komunikasi interpesonal guru dan siswa sekolah tersebut terhadap peningkatan hafalan Al-Qur`an para siswanya. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk komunikasi interpesonal guru dan siswa Pesantren tersebut terhadap peningkatan hafalan Al-Qur`an siswa kelas 1 Menengah Pertama dan untuk mengetahui kendala yang menjadi penghambat komunikasi interpesonal guru dan siswa Pesantren tersebut terhadap peningkatan hafalan Al-Qur`an siswa kelas 1 Menengah Pertama. Pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi, metode yang dilakukan secara kualitatif. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa bentuk komunikasi interpesonal guru dan siswa SMP Jami’ah Batee Iliek terhadap peningkatan hafalan Al-Qur`an siswa kelas 1 Menengah Pertama adalah keterbukaan, sikap mendukung yaitu selalu memberikan dukungan kepada siswa, selalu bersikap positif, memiliki kepercayaan diri dalam mengajari siswa, manajemen interaksi dalam melakukan komunikasi interpesonal, dan melakukan pergaulan sosial dengan cara selalu membuat pendekatan dengan siwa. Adapun kendala yang menjadi penghambat komunikasi interpesonal guru dan siswa SMP Jami’ah Batee Iliek terhadap peningkatan hafalan Al-Qur`an siswa kelas 1 Menengah Pertama adalah (1) media yang tidak memadai, sehingga kadang-kadang guru dalam menyampaikan harus mengulang-ulang sampai beberapa kali baru bisa dipahami oleh siswa, (2) masih ada beberapa siswa yang masih belum dikenal oleh gurunya secara mendalam.
References
Amirul Hadi dan Haryono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2005.
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000.
Dedi Mulyana, Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Devito, Joseph, Komunikasi Antarmanusia, Jakarta: Professional Books, 2007.
H. Hafied Canggara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004.
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008.
Raghib As-Sirjani & Abdurrahman A. Khiq, Cara Cerdas Hafal Al-Qur`an, Solo: Aqwam, 2007.
Robert E Slavin, Cooperative Learning Teori, Riset, Praktik, Bandung: Nusa Media, 2009.
wawancara dengan Ibu Rahmati, S.Pd.I, Guru Hafizh SMP Jami’ah Batee Iliek, Tanggal 29 Maret 2021.
wawancara dengan Ibu Tirukmana, S.Pd.I, Guru Hafizh SMP Jami’ah Batee Iliek, Tanggal 01 April 2021.
Wawancara dengan Ibu Yusramitha, S.Pd.I, Guru Hafizh SMP Jami’ah Batee Iliek, Tanggal 29 Maret 2021.
wawancara dengan Muntahar, S.Pd.I, Guru Hafizh SMP Jami’ah Batee Iliek, Tanggal 02 April 2021.
wawancara dengan Tgk. Tarmizi, S.Pd.I., M.Pd, Pimpinan SMP Jami’ah Batee Iliek, Tanggal 29 Maret 2021.