Tafsir Tentang Etika Komunikasi

Studi Terhadap Konsep Etika Komunikasi Lisan dengan Baik dan Benar Surah al-Isra’ ayat 53 dan al-Ahzab ayat 70

Authors

  • Muttaqien Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh

DOI:

https://doi.org/10.54621/jn.v4i1.230

Keywords:

Etika, Komunikasi, Lisan

Abstract

Komunikasi Islam adalah proses penyampaian pesan-pesan keislaman dengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi dalam Islam. Maka komunikasi Islam menekankan pada unsur pesan (message), yakni risalah atau nilai-nilai Islam, dan cara (how), dalam hal ini tentang gaya bicara dan penggunaan bahasa (retorika). Pesan-pesan keislaman yang disampaikan dalam komunikasi Islam meliputi seluruh ajaran Islam, meliputi akidah (iman), syariah (Islam), dan akhlak (ihsan). Ketika etika dikaitkan dengan komunikasi, maka etika itu menjadi dasar pijakan dalam berkomunikasi. Etika memberikan landasan moral dalam membangun tata susila terhadap semua sikap dan perilaku seseorang dalam komunikasi. Dengan demikian, tanpa etika komunikasi itu tidak etis. Dalam Alquran Allah ternyata memberikan perhatian yang cukup besar terhadap masalah berkomunkasi ini. Bahkan ucapan yang baik dipandang lebih baik dari pada shadaqah. Alquran merangkai begitu banyak pelajaran dalam hal etika yang tak kunjung habis untuk digali, salah satunya adalah etika komunikasi lisan baik dan benar yang akan akan penulis kaji. Agar tidak terlalu luas dalam pembahasan masalah dalam  ini, maka penelitian ini hanya dibatasi pada surah al-Isra’ ayat 53 dan al-Ahzab ayat 70. Berdasarkan dari pembahasan di atas dari tentang etika komunikasi Islam dalam Alquran yang daalm tulisan yang sangat singkat ini penulis hanya memfokuskan pada etika komunikasi lisan dengan baik dan benar di dalam alquran Surat Al- Isra’ 53 dan Al-Ahzah 70 umat Islam diharuskan untuk selalu berbuat kebaikan dalam segala kondisi agar dapat menuai hasil (pahala) kebaikan pula, baik untuk kehidupannya di dunia maupun di akhirat. Salah satu cara untuk menggapai pahala tersebut adalah dengan berkomunikasi secara baik, sebab berkomunikasi baik kepada orang lain akan mendatangkan kemashlahatan, baik bagi dirinya maupun bagi orang lain.

References

Abu al-Fidâ, Ismail bin Amr bin Katsir al-Dimasyqi, Tafsir al-Qur’an al-Azhim Ibnu Katsir , Beirut: Dar al-Fikr, 1412/1992.

Al-Maraghi, Ahmad Musthafa, Tafsir al-Maraghi. Kairo: Mustafa al-Babi al-Halabi, 1382H/1962M.

Al-Qurthubî, Muhammad bin Ahmad, al-Jâmi’ lî Ahkâm al-Qur`ân, Beirut: Dâr Al-Kutubal-‘Ilmiyah, cet. I, 1988.

Hamka, Tafsir Al-Azhar, akarta: Pustaka Panji Mas, 1986.

----------, Tafsir Al-Azhar. Jakarta: Pustaka Panjimas, Cet. Ke-3, 2000.

Hude Darwis, dkk, Cakrawala Ilmu dalam Al-Qur’an. Jakarta: Penerbit Pustaka Firdaus, Cet. Ke-1, 2002.

Imam Jalalain, Tafsir Jalalain. Bandung: Sinar Baru Algensindo, cet. Ke-II, 1995.

Jalalaini, Tafsir Jalalain, Beirut: Dar al-Fikr, 2002.

K.H.Q Shaleh dkk, Asbabun Nuzul: Latar Belakang Historis Turunya Ayat-ayat Al-Qur’an. Bandung: Penerbit Diponegoro, 2007.

Khalid at-Thabari Abu Ja’far, Muhammad bin Yazid bin Jarir bin , Tafsir al-Qurtubi, (Beirut: Dar al-Fikr, 1984.

Tim Depag RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya. Jakarta: Departemen Agama RI, cet. Ke-3, 2009.

Zuhaily Wahbah, Tafsir Munir. Beirut: Dar al-Fikr, 1991.

Al-Razy, Muhammad Fakhruddin, Tafsir Fakhru Razy, Beirut: Dar al-Fikr, 1990.

Published

2017-06-30

How to Cite

Muttaqien. (2017). Tafsir Tentang Etika Komunikasi: Studi Terhadap Konsep Etika Komunikasi Lisan dengan Baik dan Benar Surah al-Isra’ ayat 53 dan al-Ahzab ayat 70. Jurnal An-Nasyr: Jurnal Dakwah Dalam Mata Tinta, 4(1), 1-15. https://doi.org/10.54621/jn.v4i1.230

Issue

Section

Artikel