Pola Komunikasi Organisasi Prodi KPI IAI Al-Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh
DOI:
https://doi.org/10.54621/jn.v10i1.594Keywords:
Pola, Komunikasi, OrganisasiAbstract
Kajian ini bertujuan untuk menggambarkan pola komunikasi organisasi di Prodi KPI IAI Al-Aziziyah Samalanga Bireuen dan efektivitas dan hambatan dalam Komunikasi di Prodi KPI Institut tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu komunikasi organisasi, teori empat sistem dan kepemimpinan dalam organisasi, komunikasi interpersonal dan iklim komunikasi dalam organisasi, jaringan komunikasi, komunikasi ke bawah, komunikasi horizontal. Dalam kajian ini ditemukan bahwa pola komunikasi organisasi yang ada di Prodi KPI IAI Al-Aziziyah Samalanga lebih banyak menggunakan pola komunikasi dari atasan ke bawahan atau downward communication, ini dapat terlihat dari adanya instruksi lisan atau tulisan, seperti surat resmi dan pengumuman yang lebih banyak dipergunakan. Rapat sebagai media komunikasi dalam organisasi menunjukkan bahwa komunikasi dari atasan lebih banyak dilakukan, sedangkan komunikasi dari bawahan yang lebih sedikit dipergunakan, ini terlihat dari rapat-rapat yang diadakan. Rapat hanya diadakan kalau ada yang perlu dibicarakan atau ketika ada masalah yang memerlukan usulan dari bawahan. Dalam komunikasi organisasi pimpinan juga perlu mendengarkan atau mengetahui masukan-masukan atau saran-saran dari bawahan, karena itu komunikasi dari bawahan dapat menunjukkan bahwa pimpinan menghargai karyawan dan mendengarkan serta berinteraksi dengan karyawan sehingga membentuk dasar bagi sebuah komunikasi yang efektif, dan salah satu bentuknya dengan meluangkan waktu untuk pertemuan tatap muka. Kurangnya apresiasi dan motivasi dari pimpinan di program studi dapat mempengaruhi sikap dari bawahannya. Untuk dapat memperbaiki hubungan, selain mempersiapkan kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pesan, juga diperlukan hubungan yang baik antara komunikator dengan komunikan, ini karena keefektifan komunikasi secara keseluruhan masih memerlukan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan. Kemudian mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang diinginkan, Komunikator selalu menginginkan agar komunikan melakukan apa yang diungkapkannya. Ketidakefektifan komunikasi terjadi karena adanya hambatan dalam komunikasi, hambatan tersebut paling banyak adalah hambatan dalam hal perbedaan persepsi.
References
Alqur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Khazanah Mimbar Plus, 2011.
Argenti, Paul A. Corporate Communication, Terj. Putri Aila Idris, Komunikasi Korporat. Jakarta: Salemba, 2010.
Bungin, Burhan, Sosiologi Komunikasi, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2006.
Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007.
Effendy, Onong Uchyana, Ilmu Komunikasi, teori dan praktek, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002.
Goldhaber, M Gerald, Organizational Communication. Ed 6th, McGraw-hill, 1993.
Ivancevich, John M, Perilaku dan Manajemen Organisasi, Jakarta: Erlangga, 2006.
Littlejohn, Stephen W, Theories of Human Commucination, Fifth Edition: Wadsworth Publishing Company, 1996.
Morissan, Teori Komunikasi Organisasi, Bogor: Ghalia Indonesia, 2009.
Muchlas, Makmuri, Perilaku Organisasi, Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2008.
Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi, Jakarta: Bumi Aksara, 2007.
Pace, R Wayne N. Don F. Faules, Organizational Communication, Terj Deddy Mulyana, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.
Rivai, Veithzal, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003.
Yulianita, Neni, Dasar-dasar Public Relations, Bandung: Multimedia Fikom Unisba, 2002.
Wursanto, Ig., Dasar-Dasar Ilmu Organisasi, Yogyakarta: Andi, 2005.