Harmonisasi Hukum Islam dan Undang-Undang Perkawinan di Indonesia: Kajian Terhadap Usia Minimal Perkawinan
DOI:
https://doi.org/10.54621/jiam.v12i1.1029Keywords:
Legal Harmonization, Islamic Law, Marriage Law, Minimum Age of MarriageAbstract
This study discusses the harmonization between Islamic law and the Marriage Law in Indonesia, focusing on the minimum age of marriage. In Islamic law, the age limit for marriage is related to the concepts of baligh and rusyd, which, in classical fiqh, do not specify an exact number but depend on biological signs and intellectual maturity. Contemporary scholars, through the maqashid syariah approach, emphasize the protection of life, intellect, and lineage as fundamental principles in determining the appropriate age for marriage. In line with this, the amendment of the Marriage Law from Law No. 1 of 1974 to Law No. 16 of 2019 raised the minimum marriage age to 19 years for both men and women, considering health factors, children's rights, and the prevention of early marriage. This study analyzes the compatibility of this regulation with maqashid syariah and the challenges in harmonizing Islamic law with state law, including the marriage dispensation mechanism, which still allows room for underage marriages. Through an interdisciplinary approach, this study asserts that legal harmonization can be achieved through policies based on public welfare and child protection principles, ensuring that Islamic law remains relevant within the modern national legal framework.
References
Akmal, Muhammad Jafar, K. A. L. (2023). Kekerasan Seksual Anak Dan Kebiri Kimiawi Perspektif Maqashid Syariah. In Sustainability (Switzerland) (Vol. 11, Issue 1). Perkumpulan Rumah Cemerlang Indonesia.
Busriyanti. (2021). Maqasid al-Syari’ah dalam Penegakkan Hukum Lalu Lintas di Indonesia. Al-Istinbath: Jurnal Hukum Islam, 6(1), 69–84. https://doi.org/10.29240/jhi.v6i1.2470
Elly Lestari, Oyo Sunaryo Mukhlas, S. K. (2023). Perkembangan Pemikiran Hukum Usia Perkawinan di Indonesia: Sebuah Kajian Kebijakan Pemerintah. Jurnal Birokrasi & Pemerintahan Daerah, 5(4), 231–237.
Faisal, F. (2017). Pembatalan Perkawinan Dan Pencegahannya. Al-Qadha : Jurnal Hukum Islam Dan Perundang-Undangan, 4(1), 1–15. https://doi.org/10.32505/qadha.v4i1.173
Fawwaz, A., Tulab, T., & Zaenurrasyid, Z. (2023). Studi Pandangan Ulama’ Kec. Sumbang Banyumas Tentang Konsep Al Baah pada Pernikahan Dini. Jurnal Ilmiah Sultan Agung, 2(2), 290–297. http://repository.unnisula.ac.id/id/eprint/30562
Fiteriana, H. (2023). Urgensi Penerapan Batas Usia Perkawinan di Indonesia Perspektif Sadd Adz-Dzari’ah dan Maqashid Syari’ah. Al-Ahwal Al-Syakhsiyyah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Peradilan Islam, 4(1), 123–132. https://doi.org/10.15575/as.v2i2.14327
Gustina, E., & Djannah, S. N. (2015). Sumber Informasi Dan Pengetahuan Tentang Menstrual Hygiene Pada Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 10(2), 147. https://doi.org/10.15294/kemas.v10i2.3375
Iswandi, A. (2021). Review Pembatalan Perkawinan Yang Disebabkan Penipuan Pada Pengadilan Agama. Qonuni: Jurnal Hukum Dan Pengkajian Islam, 1(02), 76–88. https://doi.org/10.59833/qonuni.v1i02.303
Karimuddin. (2019). Nafkah Anak Pasca Perceraian Orang Tua Menurut Fiqh Al-Syafi’iyah. Jurnal Al-Fikrah, 20(1), 105–132.
Karimuddin. (2021). Problematika Gugatan Perceraian Dalam Masyarakat Islam (Dilengkapi Analisis Putusan Mahkamah Syar’iyah dengan Pendekatan Fiqh) (M. A. Kadir (ed.)). Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Karini, E., Prayitno, D., Firdawaty, L., Islam, U., Raden, N., & Lampung, I. (2024). Regulasi Batas Usia Perkawinan di Negara Muslim: Tinjauan Hukum dan Implementasinya. Tebuireng: Journal of Islamic Studies and Society, 5(2), 270–291. https://doi.org/10.33752/tjiss.v5i2.8444
Khairani, N. B. N. (2018). Pembuktian dalam Cerai Ta’liq Talak (Studi Implementasi Pasal 50 Enakmen No.5 Tahun 2004 Di Mahkamah Rendah Syariah Balik Pulau, Pulau Pinang). Media Syari’ah, 20(1), 25–38. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/medsyar/article/view/6499
Khufaya, J., Kholil, M., & Syarif, N. (2021). Fenomena Hukum Islam di Masa Modern; Upaya Harmonisasi antara eksistensi dan Relevansi. Mutawasith: Jurnal Hukum Islam, 4(2), 128–147. https://doi.org/10.47971/mjhi.v4i2.366
Lawang, F. M. S. K. A. (2022). Perawatan Ortodonti dalam Tinjauan Maqashid Syar’iyah. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Lawang, K. A. (2024). Fiqih Muqaran (Studi Nafkah Zahir dan Nafkah Batin Istri). In M. Yasir (Ed.), Yayasan Sahabat Alam Rafflesia (1st ed., Vol. 1, Issue 1). Yayasan Sahabat Alam Rafflesia.
Mansyur, Z. (2020). Implementasi Teori Maqashid Syari`Ah Asy-Syatibi Dalam Muamalah Kontemporer. Jurisdictie, 11(1), 67. https://doi.org/10.18860/j.v11i1.7675
Marendah, R. K. E. (2023). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yayasan Penerbit Muhammad Zaini.
Mulyadi. (2024). Analisis Hak Perempuan dalam Talaq Menurut Hukum Keluarga Islam. Al-Mikraj, 4(2), 133–147. https://doi.org/10.37680/almikraj.v4i02.4537
Nugraheni, A. S. C., C, D. T., & Luthfiyah, Z. (2013). Komparasi Hak Asuh dan Hak Nafkah Anak dalam Putusan- Putusan Perceraian di Pengadilan Negeri dan Pengadilan Agama Kota Surakarta. 2(3), 61–70.
Nur’aeni, & Dwiyanti, R. (2009). Dinamika Psikologis Perempuan Yang Bercerai. Jurnal Pycho Idea, 7(1), 11–21.
Paramitha, V. N., & Airlangga, U. (2024). Peran Hukum Islam dalam Harmonisasi Hak dan Kewajiban Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila. IMTIYAZ: Jurnal Ilmu Keislaman, 8(1), 263–280.
RI, M. K. (2018). Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 44 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Promosi Kesehatan Rumah Sakit. 63, 1–3.
Rohmah, S. (2021). Batas Usia Menikah dalam Prespektif Hukum Islam dan Hukum di Indonesia. Tahkim, XVII(1), 1–15.
Sainul, A. (2018). Konsep Keluarga Harmonis dalam Islam. Jurnal Al-Maqasid, 4(1), 86–98.
Salenda, K. (2016). Hukum Islam Indonesia sebagai Role Model Islam Nusantara. Al-Ulum, 16(1), 229–245.
Saman, Q. (2018). Sanksi Pidana Perdagangan Perempuan (Women Trafficking) Tindak Pidana Perdagangan Orang dan Hukum Islam ) Pontianak dan UM Pontianak. Al-Turast, 5(1), 123–156.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif. Alfabeta.