Game Online Sebagai Faktor Terjadinya Fasakh Dalam Keluarga
DOI:
https://doi.org/10.54621/jiam.v12i1.1041Keywords:
Fasakh Keluarga, Game Online, Hukum IslamAbstract
Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam kehidupan sosial, termasuk dalam relasi rumah tangga. Salah satu fenomena yang muncul adalah kecanduan game online, yang tidak hanya berdampak pada individu tetapi juga mengganggu stabilitas rumah tangga. Artikel ini membahas game online sebagai salah satu faktor yang dapat menyebabkan fasakh dalam keluarga Muslim. Tujuan kajian ini adalah untuk menganalisis secara yuridis dan sosiologis bagaimana kecanduan game online dapat dikategorikan sebagai alasan fasakh dalam hukum keluarga Islam. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan (library research) dengan menganalisis literatur klasik dalam hukum Islam serta kajian kontemporer terkait fenomena digital dalam rumah tangga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecanduan game online dapat menyebabkan penelantaran emosional, kerugian finansial, dan hilangnya tanggung jawab suami dalam rumah tangga. Dalam fikih Islam, fasakh diperbolehkan jika terdapat uzur syar’i yang menyebabkan madharat berkelanjutan. Melalui pendekatan maqāṣid al-sharī‘ah dan metode analogi (qiyās), kecanduan digital dapat diposisikan sebagai bentuk baru dari penelantaran yang diakui secara hukum. Kesimpulan dari penelitian ini menyatakan bahwa fasakh akibat kecanduan game online dapat dibenarkan secara syar’i dan moral jika terbukti menimbulkan kerusakan dalam kehidupan keluarga. Kajian ini berkontribusi dalam memperluas pemahaman hukum keluarga Islam agar lebih responsif terhadap tantangan modern berbasis digital.
References
Chatlina, C. B., Mulyana, A., & Amalia, M. (2024). Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Kualitas Hubungan Sosial Dalam Keluarga. KOMUNITAS: Jurnal Ilmu Sosiologi, 7(1), 19–38.
Djawas, M., Amrullah, A., & Adenan, F. B. (2019). Fasakh Nikah dalam Teori Maṣlaḥah Imām Al-Ghazālī. El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga, 2(1), Article 1. https://doi.org/10.22373/ujhk.v2i1.7645
Eklund, L. (2013). Family and Games: Digital game playing in the social context of the family. In Multiplayer (pp. 162–171). Routledge.
Garg, N., Gupta, A., & Bordoloi, D. (2022). Edge computing: A technological advancement in Internet of Things and cloud computing. AIP Conference Proceedings, 2481(1), 020020. https://doi.org/10.1063/5.0103908
Gong, X., Zhang, K. Z. K., Chen, C., Cheung, C. M. K., & Lee, M. K. O. (2019). Antecedents and consequences of excessive online social gaming: A social learning perspective. Information Technology & People, 33(2), 657–688. https://doi.org/10.1108/ITP-03-2018-0138
Hasan, M. (2017). Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Universitas Islam Indonesia.
Hussain, Z., & Griffiths, M. D. (2009). Excessive use of Massively Multi-Player Online Role-Playing Games: A Pilot Study. International Journal of Mental Health and Addiction, 7(4), 563–571. https://doi.org/10.1007/s11469-009-9202-8
Kartini, K. (1996). Pengantar Metodologi Riset Sosial. Mandar Maju.
Lani, O., Mastanora, R., Sari, E., Hariyantoni, H., & Miko, A. (2022, August 17). Dynamics of Long-Distance Relationship Communication Between Husband and Wife in Maintaining the Marriage. Proceedings of the 6th Batusangkar International Conference, BIC 2021, 11 - 12 October, 2021, Batusangkar-West Sumatra, Indonesia. https://eudl.eu/doi/10.4108/eai.11-10-2021.2319480
Lee, S. J., Jeong, E. J., Choi, J. I., & Park, M. S. (2024). Social Intelligence and Pathological Gaming: A Longitudinal Study of the Associations Among Negative Emotions, Social Intelligence, Aggression, and Pathological Gaming in Adolescents. Frontiers in Psychiatry, 15. https://doi.org/10.3389/fpsyt.2024.1353969
Movitaria, M. A., Ode Amane, A. P., Munir, M., Permata, Q. I., Amiruddin, T., Saputra, E., Ilham, I., Anam, K., Masita, M., Misbah, Muh., Haerudin, H., Halawati, F., Arifah, U., Rohimah, R., & Siti Faridah, E. (2024). Metodologi Penelitian. CV. Afasa Pustaka.
Musaitir, M. (2020). Problematics of Household Life Pair of Husband-Wife Family Law Islamic Perspective. Al-IHKAM Jurnal Hukum Keluarga Jurusan Ahwal al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah IAIN Mataram, 12(2), Article 2. https://doi.org/10.20414/alihkam.v12i2.3091
Pakarti, M. H. A., Fathiah, I., & Ulpah, G. (2023). Dampak Teknologi dan Media Sosial Terhadap Tingkat Perceraian di Era Digital: Studi Kasus pada Pasangan Milenial. As-Sakinah : Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1(2), 162–174. https://doi.org/10.51729/sakinah12202
Vechpong, T., & Boonyam, T. (2024). The Social Networks Development for Establishing Measures for Preventing and Controlling the Negative Impacts and Controlling the Negative Impacts of Online Games Among Children and Youth. Community and Social Development Journal, 25(1), Article 1. https://doi.org/10.57260/rcmrj.2024.264639
Zuhaili, W. A.-. (1989). Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu. Dar al-fikr.
Zulfahmi, Z. (2017). Urgensi Penyelenggaraan Kursus Pra Nikah Dan Relevansinya Dengan Esensi Perkawinan (Perspektif Maqasid aSy-Syari’ah). Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, 19(1).