Pendekatan Bayani, Burhani dan Irfani dalam Pengembangan Hukum Islam
DOI:
https://doi.org/10.54621/jiam.v9i2.430Keywords:
Bayani, Burhani, IrfaniAbstract
Islam telah memiliki epistemologi yang komprehensif sebagai kunci untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Secara umum epistimologi dalam Islam memiliki tiga kecenderungan yang kuat, yaitu bayani, irfani, dan burhani. Epistemologi bayani menekankan kajian dari teks (nas) ijma’ dengan ijtihad sebagai referensi dasarnya dalam rangka menjustifikasi aqidah tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi literatur. Hasil kajian ini merangkum konsep bahwa epistemologi burhani menekankan visinya pada potensi bawaan manusia secara naluriyah, inderawi, eksperimentasi dan konspetualisasi (al-hiss, al tajribah wa muhakamah 'aqliyah). Sedangkan irfani dibangun di atas semangat intuisi yang banyak menekankan aspek kewalian yang inheren dengan ajaran monisme atau kesatuan dengan Tuhan sang pencipta. Sikap terhadap ketiga metode tersebut bukan berarti harus dipisahkan dan hanya boleh memilih salah satu di antaranya. Untuk menyelesaikan problem-problem dalam studi Islam dianjurkan untuk memadukan ketiganya. Dari perpaduan ketiganya akan muncul ilmu Islam yang lengkap (komprehensif) dan kelak dapat menuntaskan problem-problem sosial kekinian dalam perkembangan Islam. Tulisan ini ingin mengkaji lebih jauh bagaimana cara memperoleh pengetahuan dalam perspektif bayani, burhani dan irfani. Mengintegrasikan bayani, irfani, dan burhani menjadi suatu hal yang urgen dalam menyingkap dan memahami unsur kemaslahatan dalam hukum. Dengan berpijak pada tiga epistemologi ini pembaharuan dan pengembangan hukum Islam harus berjalan, agar hukum Islam selalu mampu merealisasi tujuan syariat semaksimal mungkin, yaitu kemaslahatan hidup manusia di dunia dan di akhirat.
References
Abu al-‘Askari, al-Furuq al-Lugawiyah, (CD-ROM al-Maktabah al-Syamilah)
Abual-Husain Ahmad ibn Faris ibn Zakariya, Maqayis al-Lugah, Juz. I, Bairut: Ittihad al-Kitab al-Arabi, 1423 H. /2002 M.
Amir Syarifuddin, Ushul Fiqih, jilid 2, Jakarta PT. Logos Wacana Ilmu, 1997.
Azwar Saifuddin, Metode Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.
Fuad Abdul Baqi, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazal-Qur’an al-Karim (al-Qahirah: Dar al-Hadis, t.th.),
Hasbi Amiruddin, Filsafat Ilmu dalam Perspektif Islam, Banda Aceh: Lembaga Studi Agama dan Masyarakat (LSAMA), 2018.
Ibrahim Mustafa, dkk., al-Mu’jam al-Wasit, (CD-ROM al-Maktabah al-Syamilah)
Jabiri. M.‘Abid, Kritik Pemikiran Islam, Wacana Baru Filsafat Islam, terj. Burhan Yogyakarta: Fajar Pustaka, 2003.
Juhaya S. Praja, Filsafat dan Metodologi Ilmu dalam Islam: dan Penerapannya di Indonesia, Jakarta: Penerbit Traju, 2002.
Khudori Soleh, Epistemologi Bayani, www.id.shvoong.com/tags/episemologi-bayani.
M. Al-Jabiri, Problem Peradaban: Penelusuran Jejak Kebudayaan Arab Islam dan Timur, terj. Sumarwoto Dema dan Mosiri, Yogyakarta: Belukar, 2004.
Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Mochamad Hasyem, Epistemologi Islam (Bayani, Burhani, Irfani), Al-Murabbi; Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. 03, No. 02 2018.
Muhammad ‘Abd Rauf al-Manawi, al-Tauqif ‘ala Muhimmat al-Ta’arif, Cet. I, Bairut: Dar al-Fikr al-Mu’asir, 1410 H.
Muhammad ibn Mukrim ibn Manzur al-Afriqi, Lisan al-‘Arab, Juz. XIII Cet. I, Bairut: Dar Sadir, tt.
Muhammad Kurdi, Pendekatan Bayani, Burhani dan Irfani dalam Ranah Ijtihadi Muhammadiyah, www.muhammad-kurdi.blogspot.com
Uyoh Saduloh, Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung : Alfabeta, 2009.
Wahib Wahab, Rekonstruksi Epistemologi Burhani Penyelarasan Metodologi Dalam Perspektif Al-Jabiri. www.bahrudinonline.netne.net
Zulpa Makiah, “Epistemologi Bayani, Burhani Dan Irfani Dalam Memperoleh Pengetahuan Tentang Mashlahah”, Syariah; Jurnal Hukum dan Pemikiran, Vol. 14, No. 02 2014.