Kafa'ah Dalam Pernikahan Dalam Perspektif Syekh H. Nuruzzahri Yahya

Authors

  • Abdullah M. Nur Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh

DOI:

https://doi.org/10.54621/jiam.v10i2.726

Keywords:

Fiqh Munakahat, Kafa'ah, Pernikahan

Abstract

Islam mengatur bagaimana manusia menjalani hidup berumah tangga melalui proses pernikahan yang memiliki aturan-aturan yang disebut sebagai hukum perkawinan (fiqh munakahat) dalam Islam. Dalam masyarakat, ada pandangan bahwa sebaiknya seseorang yang ingin menikahi putri atau wanita yang berasal dari keluarga bangsawan (syarifah) sebaiknya menikah dengan seorang yang juga memiliki keturunan bangsawan (syarif/sayyid) atau putra dari keluarga yang terhormat (habib). Sementara itu, bagi yang bukan dari keturunan bangsawan (sayyid), sebaiknya tidak menikahi wanita yang memiliki status syarifah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan fokus pada pendekatan normatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deduktif dan induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa menurut pandangan Syekh H. Nuruzzahri Yahya, konsep kafa'ah atau kesesuaian adalah salah satu syarat sah dalam pernikahan, tetapi tidak bersifat mutlak. Kafa'ah dipandang sebagai hak perempuan dan wali (walinya). Kafa'ah juga menjadi syarat sah dalam pernikahan jika seorang wali mujbir (wali yang memiliki otoritas) ingin menikahkan anaknya dengan seorang laki-laki yang tidak sepadan atau setara dengannya.

References

A. Madjab Mahali, Kajian keimanan Menurut AI-Qur‘an dan Hadis, Cet. I, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1994.

Abd, Rahman Ghazali, Fiqh Munakahat, Jakarta: Kencana, 2003.

Abibakar Syatta, I’anah al-Thalibin, Juz. III, Semarang: Toha Putra, t.t.

Ahmad Bin Umar, Fiqih Nikah, Jakarta : Mustaqi, 2003.

Ahmad Ibn al-Husain, Sunan al-Baihaqi al-kubra, Jld. VII, Maktabah Syamilah Ishdar 3. 8 v. 10600, 2009.

Ahmad Rafiq, Hukum Islam Indonesia, Cet. I, Jakarta: Raja Wali Pers, 1998.

Alauddin al-Kasani, al-Shina’i fi Tartib al-Syara’i, Juz. VI, Maktabah Syamilah Ishdar 3.8 v. 10600, 2009.

Al-Gamrawi, As-Sirad AI-Wahhaj, Libanon: Dar Al-Ma’arifah, t.t.

Amir Nuruddin, dan Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia: Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fikih,UU No 1/1974 sampai KHI, Jakarta: Kencana, 2004.

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawian Islam di Indonesia antara Fikih Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan, Jakarta: Prenada Media, 2006.

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2006.

Amir Syarifuddin. Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia, Antara Fiqh Munakahat Dan UU Perkawinan. Jakarta: Prenada Media, 2006.

Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam di Dindonesia, Cet. I. Jakarta: Kencana, 2011.

Beni Ahmad Saebani, Perkawinan Dalam Hukum Islam Dan Undang-Undang, Bandung: Pustaka Setia, 2008.

Depag RI, “Ilmu Fiqh,” dalam Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat, Jakarta: Kencana, 2010.

Depertemen Agama, Seluk Beluk Hukum Perkawinan Dalam Islam, Cet. I, Banda Aceh: Urusan Agama Islam, 2007.

Djaman Nur, Fiqih Munakahat, Semarang: Dina Utama Semarang, 1993.

Ibn Hajar al-Asqalani, Ahmad ibn Ali ibn Hajar, Fath al-Bari, Jld. V, Bairut: Dar al- Ma’arifah, 1379.

Ibrāhīm al-Bajūrī, Hasyiyat al-Bajūrī ‘alā Ibn Qāsim al-Ghāzī, Jld. II, Semarang: Toha Putra, t.t.

Jalal al-Din al-Mahalli, Al-Mhalli, Jld. III, Semarang: Toha Putra, t.t.

Jamaluddin Muhammad ibn Ahmad Mahalli, Mahalli, Jld. III, Beirut: Dar Al-kutub Ilmiyyah, 2008.

Kamal Mukhtar, Azas-Azas Hukum Islam Tentang Perkawinan, Cet. I, Jakarta: Bulan Bintang, 1974.

Muhammad Abu Zahra, Aqd Azzawaj Wa Asaruh, tp.

Muhammad Dusuqi, Hasyiysh al-Dusuqi A’la al-syarh al-Kabir, Jld, VII, Maktabah Syamilah Ishdar 3.8 v. 10600, 2009.

Muhammad Ibn A’bd al-Had, Hasyiat al-Sanadi, Jld. IV, Maktabah Syamilah Ishdar 3,8 v, 10600,2009.

Muhammad Syathā, Hāsyiyat I’ānat al-Thālibīn, Jld. III, Singapura: al-Haramain, t.t.

Muhammad Yusuf Sufa, Ahkam Al-Ahmwal Asy-Syajhsiyyah fi Al-Islam, Mesir: Dar AL-Kutub Al-Arabi, 1376H/1956..

Muslim ibn Hajjaji, Sahih Muslim, Bairut: Darul Fikri, t.t.

Nasaruddin Latif, Ilmu Perkawinan: Problematika Seputar Keluarga dan Rumah Tangga, Cet. II, Bandung: Pustaka Hidayah, 200l.

Peunoh Daly, Haluan Prkawinan Islam:Suatu Perbandingan dalam KalanganAhlus-Sunnahdan Negara-Negara Islam, Jakarta: Bulan Ibntang, 1988.

Sauthi, Jam’u al-Jawami’ al-kubra, Jld. I, Maktabah Syamilah Ishdar 3. 8 v. 10600.

Sayyid Sabiq. Fiqh Sunnah, Bandung: Al-Ma’rif, 1997.

Slamet Abidin dkk, Fiqh Munakahat, Jakarta: Kencana, 2010.

Soerojo Wignjodipoero, Pengantar dan Asas-Asas Hukum Adat, Cet. V, Jakarta: Gunung Agung,1999.

Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Bandung: Sinar Abadi, 1972.

Syamsudīn Muhammad Ibn Muhammad Khatīb Syarbainy, Mukhni Muhtāj, Juz Ke. IV, Mesir: Darul Hadits.

Syarif ‘ali bin Muhammad Jarjani, Al- Ta’rifat, Semarang: Al-Haramein, t.t.

Published

2023-12-31

How to Cite

M. Nur, A. (2023). Kafa’ah Dalam Pernikahan Dalam Perspektif Syekh H. Nuruzzahri Yahya. Jurnal Al-Mizan, 10(2), 169-193. https://doi.org/10.54621/jiam.v10i2.726

Issue

Section

Artikel