Analisis Penentuan Awal Bulan Hijriyah Dengan Metode Pendekatan Hisab dan Rukyat
DOI:
https://doi.org/10.54621/jiam.v12i1.997Keywords:
Awal Bulan Hijriyah, Hisab, Rukyat, Hukum IslamAbstract
Penelitian ini mengkaji secara komprehensif metode penentuan awal bulan Hijriyah melalui pendekatan hisab dan rukyat, dua paradigma fundamental dalam kalender Islam yang seringkali menimbulkan perbedaan perspektif, baik dari sisi astronomis maupun hukum Islam. Studi ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif komparatif, mengeksplorasi dimensi teologis, astronomis, dan metodologis dari kedua pendekatan tersebut. Tujuan utama penelitian adalah menganalisis karakteristik, kelebihan, dan keterbatasan masing-masing metode dalam konteks penentuan awal bulan Qamariyah, serta implikasinya terhadap praktik fikih dan otoritas penetapan waktu ibadah dalam Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode hisab menggunakan perhitungan matematis dan teknologi astronomis modern untuk menentukan posisi bulan dengan akurasi tinggi, sedangkan metode rukyat mempertahankan tradisi observasi visual langsung dengan landasan dalil syar‘i yang kuat. Keduanya memuat kompleksitas tersendiri, yang mencakup variabel astronomis, geografis, dan teologis yang tidak dapat diabaikan dalam formulasi hukum. Penelitian ini menyimpulkan bahwa integrasi antara hisab dan rukyat dalam kerangka maqāṣid al-syarī‘ah dan ijtihad kolektif merupakan solusi strategis untuk meredam potensi disintegrasi umat dan perbedaan hukum. Pendekatan hybrid yang menggabungkan keunggulan teknologi dengan tradisi spiritual dapat menjembatani kesenjangan epistemologis yang selama ini menjadi sumber perdebatan dalam diskursus fikih. Rekomendasi penelitian ini adalah pentingnya penyusunan protokol bersama oleh otoritas syar‘i dan ilmuwan astronomi guna menghasilkan keputusan hukum yang inklusif, sah secara syariat, dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
References
Abdullah Haidar. (2023). Moderasi Beragama di Tengah Isu Kontemporer (Agus Mulyono (ed.); 1st ed.). Kementerian Agama RI. https://balitbangdiklat.kemenag.go.id/upload/files/Moderasi_Beragama_di_Tengah_Isu_Kontemporer.pdf
Achmad Mulyadi. (2022). Ilmu falak (1st ed.). https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/hisabuna/article/download/40703/18632/
Ahmad Muslih. (2023). Hisab Dan Rukyat Dalam Penentuan Awal Bulan Qamariyah Di Indonesia Perspektif Hadis. Al-Mu’tabar Jurnal Ilmu Hadis, III, 74–89. https://jurnal.stain-madina.ac.id/index.php/almutabar/article/download/1553/1093
Ahmad Saifur Rohman. (2020). Analisis Ushul Fikih Mengenai Kalendar Islam Dalam Kontekstualisasi Nash-Nash Hisab dan Rukyat. Ahkam: Jurnal Ilmu Syariah, 8(2), 373–396. https://ejournal.uinsatu.ac.id/index.php/ahkam/article/view/2880/1418
Armin Nur hartanto. (2024). Volume Nomor. Journal Pedagogy, 17, 86–96. https://jurnal.stain-madina.ac.id/index.php/almutabar/article/download/1553/1093
Aulassyahied, Q. (2016). Wacana Studi Interkoneksi Hadis Telaah Ringkas Pemikiran Hadis Syamsul Anwar. Tarjih, 13(2), 171–192. https://jurnal.tarjih.or.id/index.php/tarjih/article/download/108/105
Herman, M. A., Gassing, Q., Shuhufi, M., & Hisab, P. (2024). Kontroversi Hisab dan Rukyat Dalam Penentuan Kalender Islam di Era Modern Pendekatan Fikih Kontemporer. Media Hukum Indonesia, 2(4), 617–625. https://doi.org/https://doi.org/10.5281/zenodo.14253182
Imas Musfiroh. (2015). Penentuan Batas Minimum Parameter Visibilitas Hilal Saat summer Solstice dan Winter Solstice. 164–198. https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/elfalaky/article/view/6435/5311
Machzumy. (2019). The Effect of Latitude on Success Rate of Rukyat Hilal at Observatorium Lhoknga Aceh. Jurnal Syarah, 8(2), 78–103. https://journal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/syarah/article/download/233/96/507
Muhammad Faisol Amin. (2018). Metode Penentuan Awal Bulan Kamariah Perspektif Empat Mazhab. Hayula: Indonesian Journal of Multidisciplinary Islamic Studies, 2(1), 17–32. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/hayula.002.1.02
Muhtadin. (2006). Reorientasi Teologi Islam Dalam Konteks Pluralisme Beragama. Jurnal Hunafa, 3(Juni), 129–140. https://www.jurnalhunafa.org/index.php/hunafa/article/download/254/241
Mulyadi, A. (2007). KEBERHASILAN RU ` YAT AL- HILÂL ( Problematika antara Egoisme Fiqh dan Keberpihakan Ilmu Astronomi ). Al-Ihkam, 2(2), 205–222.
Mulyadi, A. (2010). Ragam Kontroversi Dalam Kajian Hisab - Ru ’ yah. Al-Ihkam, 1(2), 1–24. https://ejournal.iainmadura.ac.id/index.php/alihkam/article/download/290/281
Muslifah, S. (2020). Upaya menyikapi perbedaan penentuan awal bulan qamariyah di indonesia. Jurnal Fsh Uinsa, 1(2), 75–100. https://jurnalfsh.uinsa.ac.id/index.php/azimuth/article/download/788/577/2487
Nurkhanif, M. (2018). Nalar Kritis Hadits Rukyat AL-Hilal: Kajian Hermeneutika dan Dekonstruksi Hadis Muhammad. Riwayah: Jurnal Studi Hadis, 4, 265–280. https://media.neliti.com/media/publications/318263-nalar-kritis-hadis-rukyah-al-hilal-kajia-32d73378.pdf
Nursodik. (2018). Kajian Kriteria Hisab Global Turki dan Usulan Kriteria Baru MABIMS dengan Menggunakan Algoritma Pendahuluan. Al-Ahkam, 29(1), 119–140. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.21580/ahkam.2018.28.1.2353
Ritonga, M., Rakhmadi, A. J., Hidayat, M., & Putraga, H. (2024). Transformasi Hisab-Rukyat dalam Penentuan Awal Bulan Hijriah di Muhammadiyah. Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan, 21(1), 83–92. https://journal.uir.ac.id/index.php/alhikmah/article/download/14676/6397/59416
Rokhim, A. (2024). Telaah Argumen Metode Hisab dan Rukyat dalam Perspektif Tafsir Kontekstual An Analysis of the Arguments of the Hisab and Rukyat Methods in the Perspective of Contextual Interpretation. Jurnal Bimas Islam, 17(1), 1–26.
Serlina, Y. (2020). Pengaruh Faktor Meteorologi Terhadap Konsentrasi NO 2 di Udara Ambien ( Studi Kasus Bundaran Hotel Indonesia DKI Jakarta ). Serambi Engineering, V(3). https://ojs.serambimekkah.ac.id/jse/article/download/2146/1757?__cf_chl_tk=T.X5uO8Akf8QCpj0PARjiqjcjQOSiE3iCivZJu7SUpI-1734923193-1.0.1.1-jkPUqg.148rdjOAH.PhlbaXIserDAuD.jA6kH26InfM
Suhardiman. (2013). Kriteria Visibilitas Hilal Dalam Penetapan Awal Bulan Kamariyah di Indonesia. Jurnal Khatulistiwa Journal Of Islamic Studies, 3, 71–85.
Syakia, N., Faura, A., Syakia, N., Faura, A., Halima, B., & Mustafa, Z. (2023). Eksistensi Wilayatul Hukmi Dalam Penanggalan Qamariah Perspektif Empat Madzhab. Hisabuna, 4(November), 147–166. https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/hisabuna/article/download/40703/18632/
Taufiqurrohman, A. (2021). Ijma ’ Kolektif Di Masa Modern. Al-Fatih: Jurnal Studi Islam, 09(01), 42–58. https://ejurnal.staimaarif.ac.id/index.php/alfatih/article/download/20/20
Yaniawati, R. P. (2020). Penelitian Studi Kepustakaan ( Library Research ). Kip.Unpas.Ac.Id, April. https://www.jurnalhunafa.org/index.php/hunafa/article/download/254/241
Yusuf, N. (2015). Hadis Sebagai Sumber Hukum Islam ( Telaah Terhadap Penetapan Kesahihan Hadis Sebagai Sumber Hukum Menurut Syafi ’ iy ). Potret Pemikiran, 19(1), 34–51. https://journal.iain-manado.ac.id/index.php/PP/article/download/714/569