Peranan Teungku Dalam Tradisi Kependidikan Islam Di Aceh
Keywords:
Teungku, Tradisi, Pendidikan IslamAbstract
Terma teungku dijadikan gelar dan panggilan terhadap kepakaran dan keulamaan seseorang dalam disiplin ilmu berbasis keislaman di Aceh. Kepakaran dan keulamaan teungku dilihat dengan upaya pewarisan dan pelestarian tradisi pendidikan Islam dari generasi ke generasi, sehingga pendidikan Islam Aceh tetap bertahan dalam dinamika kehidupan kemanusian. Maka sosok seorang tengku di Aceh dirasakan mempunyai peran yang vital dalam mempertahankan tata kehidupan orisinal masyarakat Aceh yang telah diwariskan sejak lama. Salah satu bentuk orisinalitas yang tetap bertahan dalam tradisi pendidikan Aceh adalah eksistensi teungku sebagai sosok yang berada di depan sebagai penggagas dan pengelola pendididikan sehingga menjadi tradisi yang bertahan sampai hari ini.
References
A. Hasyimy, Sejarah Kebudayaan Indonesia, Jakarta : Bulan Bintang, 1990.
Abu Bakar, Kamus Bahasa Indonesia-Aceh, Jakarta: Balai Pustaka, n.d.
Andri Nirwana, et.al., Riak-riak Sejarah Aceh: Mengungkap Perjuangan Masyarakat Mempertahankan Jati Diri, cet.1, Banda Aceh, IAIN Ar-Raniry Press, 2007.
HM. Thamri, Perang Kemerdekaan Aceh, Banda Aceh, Badan Perpustakaan Aceh, 2007.
Paulo Freire, et all, Menggugat Pendidikan Fundamentalis, Konservatif, Liberal, dan Anarkis, cet. 5, 2004, Pustaka Pelajar, Jogyakarta.
Prof. Dr. Hasbi Amiruddin, MA, E-Book; Program Pengembangan Dayah di Aceh,
Sulaiman Tripa, Meunasah. Ruang Serba Guna Masyarakat Aceh, http://www.acehinstitute. org
Tim Penulis, Profil Dayah Mudi Mesra Samalanga, Samalanga: Dayah Mudi Mesra, 2010. Rusdi Sufi dan Budi Wibowo, Tokoh Pendidikan di Aceh Awal Abad 19, Banda Aceh: Badan Perpustakaan Propinsi Aceh.
Published
How to Cite
Issue
Section

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
<meta name="google-site-verification" content="my376V_zufsFS7u-tp5mnbkhXyMKWFtW5e61aFjBujU" />